Jadi Tersangka KPK, Berikut Jejak Setya Novanto di Sepakbola Indonesia

Kamis, 16 November 2017 06:59 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Grafis:Yanto/Indosport.com
Logo PSSI. Copyright: © Grafis:Yanto/Indosport.com
Logo PSSI.
Singgung PSSI dan Persipura dalam Kasus 'Papa Minta Saham'

Pada tahun 2015, Setya Novanto kembali menjadi perbincangan publik nasional. Novanto diduga melakukan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dalam kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia.

Kasus yang dikenal publik sebagai 'Papa Minta Saham' ini pun menjadi salah satu topik hangat di seluruh negeri. Bahkan, sepakbola turut dibawa Novanto dalam kasus ini.

Hal ini diketahui dari rekaman pembicaraan antara Novanto dengan M. Riza Chalid dan Maroef Sjamsoeddin. Kasus ini akhirnya menyeret Novanto dalam persidangan yang digelar oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). 

Rekaman tersebut dibuka dalam sidang perdana yang digelar oleh MKD. Dalam transkrip percakapan yang terbagi menjadi 24 halaman ini, Novanto mengandaikan kondisi perekonomian Indonesia dengan PSSI.

Sementara Persipura ikut menjadi 'rias' Novanto dalam lobi tersebut terkait kerja sama mereka dengan PT Freeport Indonesia. Saat itu, Persipura mendapat kucuran dana sebesar Rp2,5 miliar dari PT Freeport Indonesia.

Berikut transkrip percakapan Novanto:

SN: Pengalaman saya ya Pak. Presiden ini agak koppig (kopeh, bahasa Belanda) tapi bisa merugikan semua. Contoh yang paling gampang itu PSSI. Apa susahnya ini ya, saya bicara. Saya harus bicara Freeport itu saya bicara dulu PSSI. Saya bilang, Pak Presiden pengalaman saya zaman SBY, SBY turun tangan. TVOne yang sudah menyiarkan liga dan lakunya bukan main, terpaksa harus dihentikan karena sudah teriak-teriak, ini menyangkut sponsor, pengangguran mereka, menyangkut macem-macem. Jadi bisa menurunkan juga kredibilitas isu-isu presiden. Presiden, Pak Ketua khusus PSSI saya tidak ada apa, apa tidak ikut campur dengan pihak mereka. Supaya Indonesia itu bangkit. Saya bilang, ada peraturan FIFA mengharuskan. Kalau saya yang kurang menguasai, Ketua MA menyampaikan hukum-hukumnya. Disampaikan pak, hukum-hukumnya. Kalau sudah bilang enggak, ya enggak, susah kita. Tetap saja. Kita dikte saja. Gitu Pak. Koppignya dia buat bahaya kita. Kedua, Ketua MA sampai merasani sama saya enggak berkenan sama presiden. Wah gak cocoklah.

MS: Chemistry enggak nyambung

SN: Enggak nyambung Pak. Ketemu dua kali di tempatnya Menteri PAN, waktu pelantikan ngobrol itu lagi. Ketemu lagi. Enggaak. Ini harus kita rekayasa pak.
... ...
MR: Bagus Pak. Dia bisa mengcreate. Kalau tahu sekarang kita lagi berdarah. Dia gak mungkin menghindari, dia tidak akan diam. Dia akan cari akal. Jokowi mana mau ketemu kita. Allah

SN: Ini kaya PSSI babak belur.

MS: Kita kan sponsor Persipura. Bubar Pak. Pada ngirim surat mau membubarkan. Kasihan Persipura

MR: Pemain bola itu kalau dia gak main dua bulan, otot-ototnya rusak semua

MS: Drop semua. Sakit semua. Sakit jantung semua Pak

347