Pasca Kalahkan Brunei, Luis Milla Waspadai Permainan Keras Mongolia

Minggu, 3 Desember 2017 11:47 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.

Usai mengalahkan Brunei Darussalam, Sabtu (02/12/17) dengan skor 4-0 di Stadion Harapan Bangsa, Timnas Indonesia tak bisa berleha-leha lantaran sudah ditunggu lawan berikutnya yakni Mongolia. Laga kedua Skuat Garuda di ajang Aceh World Solidarity Cup itu akan berlangsung, Senin (04/12/17) besok.

Oleh sebab itu, pelatih Luis Milla rupanya sudah mempelajari kekuatan lawan kedua Timnas Indonesia. Menurut pria asal Spanyol itu, Mongolia lebih kuat secara fisik dibanding Brunei sehingga Evan Dimas dkk harus bekerja lebih keras.

Selain itu, Mongolia juga memiliki gaya bermain yang ngotot dan sangat berbeda dan hal itu membuat tim pelatih harus memutar otak menemukan formula terbaik demi mengandaskan tim tamu.

"Secara fisik Mongolia lebih baik dari Brunei, tapi kita akan kreasikan apa yang saya inginkan. Kita tahu Mongolia main keras, maka pendekatannya akan berbeda dibanding lawan Brunei," ujar Luis Milla.

"Di turnamen ini kita akan menganalisis bagaimana pemain satu dan lainnya akan seperti apa ke depannya," sambung pelatih 51 tahun itu.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Luis Milla dalam jumpa pers usai pertandingan. Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTLuis Milla dalam jumpa pers usai pertandingan. Herry Ibrahim/INDOSPORT

Timnas Indonesia saat ini berada di urutan pertama klasemen Aceh World Solidarity Cup dengan tiga poin. Skuat Garuda sebenarnya memiliki poin yang sama dengan Kyrgyzstan, namun unggul dalam selisih gol. Sedangkan Mongolia yang akan menjadi lawan berikutnya ada diposisi tiga usai menelan kekalahan 0-3 dari Kyrgizstan, Sabtu (02/12/17) di Stadion Harapan Bangsa, Aceh.

Ajang Aceh World Solidarity Cup kali ini digunakan oleh setiap tim peserta untuk mempersiapkan diri menuju Asian Games 2018. Terbukti, baik Indonesia maupun Kyrgizstan lebih memilih untuk menurunkan pemain U-23.

921