Bola Internasional

George Weah Undang Wenger Hadiri Pelantikannya Sebagai Presiden Liberia

Minggu, 7 Januari 2018 14:19 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

Legenda AC Milan, yang terpilih menjadi presiden Liberia, George Weah, mengatakan bahwa dirinya secara khusus mengundang pelatih Arsenal, Arsene Wenger ke acara pelantikan dirinya sebagai presiden Liberia. Wenger diketahui  pernah melatih Weah saat bergabung dengan AS Monaco.

Sebelumnya, Weah pernah menyebut bahwa Wenger adalah sosok manajer yang paling banyak andil didalam karier sepakbolanya.

© Newst Post
George Weah dan Arsene Wenger Copyright: Newst PostGeorge Weah dan Arsene Wenger

"Saya telah diundang oleh George untuk datang ke hari di mana dia akan menjadi presiden (pelantikan), saya tak bisa datang karena saya akan sibuk (di Liga Primer Inggris)," kata Wenger, dilansir Standard Media.

"Yang penting adalah saat Anda melihat hidupnya dan saya pikir kehidupan orang ini adalah sebuah film yang menjadi nyata, sungguh luar biasa. Anda (Weah) bisa membuat film yang fantastis,” tambah pelatih Prancis tersebut.

Wenger bertemu Weah tahun 1988 di AS Monaco dan ia membimbing karier Weah di dunia sepakbola selama empat tahun. Weah yang pernah mendapatkan trofi Ballon d’Or tahun 1995 menganggap bahwa penghargaan itu juga hasil dari campur tangan Wenger.

"Saya ingat ketika saya melihatnya pertama kalinya di Monaco, ia sedikit tersesat, tidak mengenal siapa pun, tidak dinilai oleh siapa pun sebagai pemain dan setelahnya, pada tahun 1995, menjadi pemain terbaik di dunia,” kenang Wenger.

"Sekarang dia adalah presiden negaranya, ini adalah cerita yang luar biasa. Tetapi, sampai pada fakta bahwa satu hal yang biasa terjadi dalam sikap George adalah bersikap mental yang kuat, benar-benar yakin bahwa dia memiliki sebuah misi,” jelasnya.

Wenger membeberkan jika Weah memiliki ikatan luar biasanya dengan Liberia yang merupakan tanah kelahiranya. Mantan striker yang kini berusia 51 tahun itu dianggap Wenger paham betul bagaimana kondisi Liberia yang sebelumnya pernah dilanda perang.

George Weah raih ballon d

"Saya tidak berpikir pada saat itu bahwa dia akan menjadi presiden negaranya, tapi hari ini ketika saya melihat ke belakang, saya harus mengatakan bahwa saya telah melihat dia menangis saat perang terjadi di Liberia,” ungkap Wenger.

"Ini adalah kisah yang membahagiakan dan saya berharap dia memiliki kehidupan yang bahagia. Saya ingin mengatakan bahwa orang ini adalah teladan bagi semua orang yang bermain sepakbola hari ini, untuk semua pemain," tutupnya.
 

219