Liga Indonesia

3 Klub Sepakbola Indonesia Ini Terlibat Konflik dengan Pemerintah Kota

Senin, 8 Januari 2018 14:58 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© Kesuma Ramadhan/Indosport.com
Skuat PSMS Medan menang WO lantaran Persih Tembilahan tak hadir di Stadion Teladan. Copyright: © Kesuma Ramadhan/Indosport.com
Skuat PSMS Medan menang WO lantaran Persih Tembilahan tak hadir di Stadion Teladan.
PSMS Medan

Nyaris serupa dengan Persebaya Surabaya yang berpolemik dengan pemerintah kota mereka, PSMS Medan pun mengalami hal serupa dengan pemerintah setempat. Terlebih lagi hal tersebut menyangkit soal penggunaan stadion.

Hubungan Pemkot Medan denga PSMS sendiri memang dikabarkan tidak begitu baik. Ketua Suporter Medan Cinta Ayam Kinantan (SMECK), Lawren Simorangkir mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah Kota (Pemko) Medan saat ini. Pasalnya, pejabat berpengaruh di Kota Medan terkesan apatis dan tak peduli dengan perjuangan PSMS Medan di Liga 2.

 

Berikut pernyataan Sikap 3 Kelompok Suporter PSMS Medan (Kampak FC, SMeCK Hooligan, PSMS Fans Club) Prihal Renovasi Stadion dan Perbaikan di Struktur Kepengurusan PSMS Medan : . 1. Pengerjaan/renovasi Stadion Teladan selesai sebelum tenggat waktu verifikasi, dan sudah memenuhi standarisasi kelayakan dari AFC. 2. Menolak keras apabila PSMS Medan harus bermain di luar kota Medan saat Liga 1 bergulir. 3. Pemerintahan Kota Medan dapat lebih serius dalam menangani proses renovasi Stadion Teladan, mengingat kick off pergelangan Liga 1 akan dimulai pada bulan Februari 2018. 4. Berjanji akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar apabila proses renovasi Stadion Teladan tidak selesai menjelang detik-detik kick off Liga 1 dimulai. 5. Meminta agar Bapak Wali Kota Medan dapat memberikan kepedulian lebih kepada PSMS Medan. 6. Meminta agar management PSMS Medan lebih transparan dalam mengelola keuangan klub, menjadikan PSMS Medan sebagai klub profesional yang terbuka buat siapa saja yang ingin menanamkan modal/saham, dan meminta agar setiap pengurus menjalankan fungsinya sebagaimana tugas mereka. Kami juga menuntut agar tidak ada permasalahan tunggakan gaji pemain PSMS Medan seperti tahun-tahun sebelumnya. 7. Meminta agar pengurus-pengurus yang hanya menumpang nama agar segera angkat kaki dari PSMS Medan, dan kami juga menuntut agar tidak ada lagi polemik di klub PSMS Medan. 8. Menuntut agar tidak terjadi kembali dualisme kepengurusan dan klaim liar dari pihak luar yang mengatasnamakan PSMS Medan. . . . . . . [📃 @smeckhooligan] . . . . #PSMS #PSMSMedan #SMeCK #SMeCKHooligan #SMeCKJakarta #KamiMedanBung #SalamSadaRoha #AnakMedan #RibakSude #tuak #RapRap #MentalMedan #MedanJuara #PSMSJuara #MedanFootball #MedanKerasBung #MedanSpezial #JakartaKinantan #Medan #SMeCKJabodetabek #FunFutsal #FUNFUTSALMEDAN #UrusStadionTeladan #pemkobobrok #Medan #SUMUT #STADIONTELADAN #TELADAN #STADIONTERJELEK #SUMATERAUTARA

A post shared by SMeCK HOOLIGAN JABODETABEK (@smeckjabodetabek) on

"PSMS bertanding dan berjuang kemana-mana bawa Kota Medan bukan Sumut. Tapi apa yang diberikan pemerintah kita terhadap perjuangan mereka? Sampai saat ini jangankan dukungan materil dukungan moril pun tak didapat,"ujar Lawren dengan nada kecewa saat dihubungi Indosport, Jumat (24/11/2017).

4