In-depth

Rancang Elite Pro Academy, PSSI Mesti Berkaca dari Negeri India

Selasa, 9 Januari 2018 19:56 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:
Ide Pembentukan Pemain Muda Satu Pintu

Klub Indian Arrows ini didirikan sebagai program AIFF XI dalam pembentukan pemain muda pada tahun 2010 lalu berdasarkan rekomendasi dari pelatih kepala India Bob Houghton dan ketua AIFF Praful Patel.

Hal itu segera dicetuskan atas kegelisahan Bob pada pemain muda, yang memiliki talenta tersembunyi, di bawah usia 23 dan 19 tahun selalu berada di bangku cadangan klub profesional selama bermusim-musim.

© ISL Blog
Skuad Indian Arrows. Copyright: ISL BlogSkuad Indian Arrows.

Sehingga regenerasi Tim Nasional India maupun klub-klub besar India terhambat. Hasilnya, banyak pemain yang telah melewati masa emas tetap dipercaya bermain dan berjalan ditempat.

Mereka yang tak mampu bersaing, akhirnya harus bermain bersama klub di divisi dua Liga India. Sehingga bakat-bakat terbaik India semakin terpendam dan tak tercium.

© The Indian Express
Tim Indian Arrows U-17 saat jalani latihan. Copyright: The Indian ExpressTim Indian Arrows U-17 saat jalani latihan.

Menurut Manajer Tim Nasional India Mandar Tamhane pada 2010-2012 lalu menjelaskan kalau dibentuknya akademi AIFF U-19 untuk menjembatani kesenjangan antara pemain muda dengan klub dan membantu mereka menjadi pemain profesional yang perhitungkan.

Klub Indian Arrows sendiri memberi para pemain muda berbakat ini jam terbang yang banyak dengan menurunkan mereka sebanyak 26-30 kali pertandingan kompeititif selama satu musim.

Sehingga para pemain muda berbakat ini sangat terbantu. Hasilnya banyak dari mereka sekarang telah melakoni beberapa pertandingan internasional.

Lantas klub-klub besar profesional Liga India maupun sekitarnya bisa dengan mudah memilih pemain yang ingin menjadi tulang punggung klub di masa depan. Apalagi mereka telah banyak mengenyam berbagai pertandingan dan tentunya berpengalaman.

37