Liga Indonesia

GBLA dan Jalak Harupat Tak Bisa Digunakan, Persib Tanpa Kandang di Liga 1 2018?

Rabu, 17 Januari 2018 14:14 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Indosport.com
Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Copyright: © Indosport.com
Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Persib Bandung kemungkinan besar tidak bisa menggunakan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung dan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung saat mengarungi kompetisi Liga 1 2018.

Bukan tanpa sebab, mengingat kedua stadion tersebut akan direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018. Selain Jalak dan GBLA, tiga Stadion lainnya di Jawa Barat yang juga disiapkan untuk ajang tersebut yakni Wibawa Mukti (Kabupaten Bekasi), Patriot Chandrabhaga (Kota Bekasi), dan Stadion Pakansari (Kabupaten Bogor).

© INTERNET
Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Copyright: INTERNETStadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung.

Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Zainuri Hasyim menuturkan, pihaknya saat ini sedang mencari Stadion alternatif untuk dijadikan kandang Maung Bandung pada musim 2018. Salah satu yang menjadi pilihan alternatif tim kebanggan Bobotoh, yakni Stadion Galuh yang berada di Kabupaten Ciamis.

"Jalak Harupat mau diperbaiki dan GBLA juga. Kita lagi cari alternatif, kalau kemungkinan di Ciamis sepeti apa. Kita bicarakan dengan pimpinan di PT. Ciamis salah satu opsi, terumata yang di Jawa Barat masih bisa gak, yang di Bekasi, Bogor, kita jajaki semua, yang jelas yang di sini gak bisa," kata Zainuri.

© INDOSPORT/Istimewa
Stadion Si Jalak Harupat. Copyright: INDOSPORT/IstimewaStadion Si Jalak Harupat.

Zainuri menambahkan, jika Stadion Galuh lolos verifikasi dan layak untuk menggelar pertandingan Liga 1, maka markas tim PSGC kemungkinan besar akan menjadi kandang Persib. Jika tidak layak, maka pihaknya akan mencari Stadion di wilayah Jawa Tengah seperti Solo dan Yogyakarta.

"Makanya, kalau di Jabar tinggal di Ciamis, kita minta izin ke PSSI apakah memenuhi syarat untuk kompetisi," jelasnya.

"Memang situasinya seperti ini dan jangan dikatakan terusir, soalnya sedang ada event internasional. Kepentingan negara yang diprioritaskan. Tidak merugikan, kita harus hadapi saja."

"Apa ruginya? Kita gak berpikir untung rugi, karena situasi seperti itu, ini buat kepentingan negara, harus diutamakan, kita harus cari yang lain," pungkasnya. 

324