Liga Inggris

Pelatih Papan Atas Liga Inggris: VAR Akan Membunuh Sepakbola

Rabu, 7 Februari 2018 08:34 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:

Tottenham berhasil menahan imbang tuan rumah Liverpool dalam lanjutan Liga Primer Inggris akhir pekan kemarin. Namun sampai hari ini kritik masih terus bermunculan kepada anak asuh Mauricio Pochettino karena dianggap beberapa kali melakukan diving, termasuk dua yang berbuah penalti dan satu berbuah kartu kuning ke Delle Ali.

© The Guardian
Erik Lamela dilanggar Virgil van Dijk. Copyright: The GuardianKejadia Erik Lamela dilanggar yang dianggap Diving

Pochettino sempat buka suara usai pertandingan, bahwa apa yang dilakukan wasit sudah sangat baik. Tiga keputusan yang diambilnya itu benar. Mereka telah melakukan diskusi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Menurut pelatih asal Argentina ini, terus meributkan kejadian tersebut justru akan bisa menghilangkan esensi sepakbola sebagai sebuah permainan.

"Sepakbola adalah olahraga yang kreatif, untuk itu Anda butuh bakat yang tumbuh dalam sesorang yang memiliki inteligensi, dan otak yang sangat pintar," katanya.

Baginya tidak perlu menekan sebuah olahraga kedalam struktur yang kaku, misalnya penggunaan VAR (video assistant referee) yang terlalu fokus pada kejadian kecil yang ada dilapangan.

"Dan sekarang kita sangat terfokus pada detail yang kecil. Saya khawatir. Ini  olahraga yang kita cintai, yang menjadi passion kita, yang orang saksikan dengan cintai diseluruh dunia," ungkapnya.

© INDOSPORT
Cuco Martina (kanan) mendorong Delle Ali (kanan). Copyright: INDOSPORTDelle Ali yang terkenal sering melakukan diving.

Melakukan trik diatas lapangan, hemat mantan palang pintu timnas Argentina ini adalah keniscayaan sepakbola. 20 atau 30 tahun lalu pemain akan diberikan ucapan selamat ketika mampu mengelabui wasit.

"Itulah sepakbola yang saya cintai ketika saya kecil. Sepakbola adalah tentang bagaimana mengelabui lawan dengan trik. Taktik? Apa itu artinya taktik?," sergahnya.

Menjalankan taktik sama saja dengan mencoba mengelabuhi lawan baginya. Seperti saat pemain berkata, saya bermain dikanan, namun kemudian justru menyelesaikannya dikiri.

"Itulah yang membuat saya khawatir, sesuatu yang mungkin akan membunuh permainan. Kita cinta permainan ini," ungkap manajer 45 tahun ini.

817