Liga Italia

Donnarumma Ingin Balas Dendam ke Juventus di Final Coppa Italia

Kamis, 1 Maret 2018 19:28 WIB
Penulis: Masya Famely Ruhulessin | Editor: Abdurrahman Ranala
© Twitter @squawka
AC Milan berhasil memastikan tiket final Coppa Italia 2017/18. Copyright: © Twitter @squawka
AC Milan berhasil memastikan tiket final Coppa Italia 2017/18.

Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma mengatakan akan menuntut balas dendam dalam laga melawan Juventus di final Coppa Italia pada Jumat (09/03/18) mendatang.

Dalam pertandingan semifinal melawan Lazio, Donnaruma berhasil tampil gemilang dengan menyelamatkan dua penalti dalam drama adu penalti dengan skor 5-4. Leg kedua semifinal tersebut di Stadion Olimpico, Rabu (28/02/18) malam waktu setempat.

Dilansir dari Sportskeeda, bertemunya Milan kembali dengan Si Nyonya Tua seperti mengulang pertandingan di final Coppa Italia pada tahun 2016 yang juga berlangsung Stadion Olimpico, Roma. Saat itu, Juve berhasil keluar sebagai juara setelah melalui babak extra time dan menang 1-0.

© INDOSPORT
Gianluigi Donnarumma Copyright: INDOSPORTGianluigi Donnarumma

Pada tahun 2017, Milan harus mengaku kalah dalam laga yang berlangsung di San Siro. Dua gol Gonzalo Higuan memberi kemenangan mutlak bagi Juve.

"Kami memiliki lebih banyak pengalaman sekarang daripada yang kami lakukan dua tahun lalu," katanya dalam wawancara bersama Milan TV .

Dirinya mengaku belum bisa menerima kekalahan dua tahun lalu dan ingin membalas dendam.

"Saya masih belum bisa menerima keputusan final saat itu dan kami akan mencoba membalas dendam," lanjutnya.

Milan sendiri memegang rekor tak terkalahkan di semua kompetisi dalam 13 pertandingan terakhir. Selain mempersiapkan diri menuju final Coppa Italia, anak-anak asuhan Gennaro Gattuso akan menghadapi derby pada Minggu (04/03/18) melawan rivalnya, Inter Milan.

"Sanjungan untuk seluruh tim kerena telah menunjukkan performa hebat. Kami bekerja sangat keras untuk mencapai final dan pantas mendapatkannya," kata Donnarumma.

"Milan merupakan tim yang kompak. Lawan akan merasa sangat sulit untuk menghancurkan kami. Pelatih membuat kami menjadi tim yang nyata. Seperti yang pelatih sering katakan bahwa kelelahan itu tidak ada, dan semua hanya ada di dalam pikiran," tegasnya.