Liga Champions

Disingkirkan Real Madrid, Bintang PSG Kecam Sang Pelatih

Rabu, 7 Maret 2018 09:12 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© Getty Imagers
Paris Saint-Germain Copyright: © Getty Imagers
Paris Saint-Germain

Julian Draxler buka suara mengenai tersisihkannya PSG di babak 16 besar Liga Champions Eropa setelah dikalahkan oleh Real Madrid di Parc des Princes. Les Parisiens dikalahkan 2-1 di kandang, dengan Real Madrid memastikan diri di fase perempat final dengan agregat 5-2.

Pemain sayap berpaspor Jerman ini dimasukkan di 14 menit terakhir, tapi bermain satu pemain lebih sedikit dibandingkan lawan, PSG tak dapat berbuat banyak. Malah, Real Madrid kembali mengambil alih kedudukan lewat Casemiro.

Draxler merasa sang pelatih Unai Emery terlalu lambat dalam mengambil keputusan untuk memasukkannya. "Kurang peka," ungkapnya terkait keputusan sang pelatih untuk tidak langsung memasukkannya langsung setelah gol Cavani yang menyeimbangkan kedudukan seperti dikutip dari ZDF.

© INDOSPORT
Pelatih Unai Emery memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Olympique Marseille. Copyright: INDOSPORTPelatih Unai Emery memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Olympique Marseille.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya terkejut dan marah. Gol untuk 1-1 berhasil dimasukkan tapi itu tidak mengubah apapun untuk kami. Saya merasa kami seharusnya terus menekan dan bermain menyerang," tutur permain berusia 24 tahun itu.

"Kami kehilangan satu orang (Verratti karena kartu merah), dan meskipun kami berhasil mencapai 1-1 seluruh stadion tahu bahwa permainan tidak akan berbalik karena kami tidak memiliki intensitas yang dibutuhkan di atas lapangan."

"Real Madrid memainkannya dengan percaya diri dan tanpa keraguan sama sekali," pungkas mantan pemain Schalke tersebut.

© INDOSPORT
Geladang PSG, Julian Draxler. Copyright: INDOSPORTGeladang PSG, Julian Draxler.

Kekalahan ini menjadi catatan untuk kedua kalinya bagi PSG tersingkir di babak 16 besar dalam dua musim terakhir.

Draxler pun kembali mengemukakan ketidaksetujuannya dengan pilihan keputusan Emery di pertandingan. "Kami memainkan bola ke depan dan ke belakang tapi Anda tidak dapat mencetak gol dengan hanya melakukan itu," ujarnya.

"Anda harus menempatkan tekanan pada Real Madrid ketika anda tertinggal 3-1 (di leg pertama), tidak hanya mengoper bola ke depan dan ke belakang dan berharap keburuntungan jatuh pada Anda. Kami harus menempatkan tekanan pada lawan sejak awal. Kami tidak melakukan hal tersebut dan kami pantas tereliminasi," sambungnya.

Masa depan Draxler di PSG kini menjadi tanda tanya baru bagi publik Paris, sebab sejak tibanya Neymar dan Mbappe, Draxler kesulitan untuk menempatkan namanya sebagai pemain reguler.

2.1K