In-depth

3 Formasi yang Pernah Populer di Timnas Indonesia

Sabtu, 15 September 2018 15:25 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:
4-4-2

Kepopuleran formasi 3-5-2 mulai berakhir pada medio 2002. Saat itu, Timnas Indonesia dilatih oleh pelatih asing asal Bulgaria, Iven Venkov Kolev. 

Kolev mulai memperkenalkan skema 4-4-2 di Timnas Indonesia. Para penggawa Timnas saat itu yang diisi oleh Djet Donald La Alla, Firmansyah, Isnan Ali, Supriyono, Yaris Riyadi, Ellie Aiboy, Gendut Doni, Zainal Ichwan, Bambang Pamungkas dan Zaenal Arif awalnya sempat kesulitan beradaptasi dengan formasi 4-4-2 yang diterapkan Kolev. 

Kecanggungan para penggawa Timnas Indonesia dengan formasi 4-4-2 terlihat di Piala AFF 2002 (Piala Tiger 2002). Di laga perdana, Indonesia yang menjadi tuan rumah hanya bermain imbang 0-0 melawan Myanmar. 

"Tim ini masih dalam pematangan formasi 4-4-2. Jadi wajar kalau belum bisa maksimal," ujar Ivan Kolev kepada wartawan usai pertandingan. 

Formasi 4-4-2 masih terus berlanjut di Timnas Indonesia saat tongkat kepelatihan berpindah ke tangan pelatih asal Inggris, Peter White di tahun 2004. Sesuai dengan asalnya, Peter White menerapkan formasi 4-4-2 yang populer di Inggris. 

Peter White juga mengadaptasi gaya bermain kick n rush dari Liga Inggris. Salah satu eksperimen yang pernah diterapkan oleh Peter White dengan formasi 4-4-2 adalah menaruh Boaz Solossa sebagai sayap kiri. 

Eksperimen itu dilakukan di ajang Merdeka Games 2006. Bahkan saat partai final, Peter White melakukan eksperimen yang lebih besar lagi. 

Saat pertandingan final melawan Myanmar, Peter White menukar posisi Atep dan Boaz ditengah-tengah pertandingan. Saat memasuki babak kedua, Peter White menginstruksikan Atep dan Boaz untuk bertukar posisi. 

Meski hasilnya Indonesia kalah 1-2 dari Myanmar, namun permainan yang ditampilkan oleh Timnas malam itu sudah membuktikan bahwa formasi 4-4-2 cocok diterapkan di Timnas Indonesia. 

Selanjutnya, formasi 4-4-2 dilanjutkan oleh Alfred Riedl di Piala AFF 2010. Riedl menggunakan formasi 4-4-2 dengan komposisi pemain sebagai berikut. 

Kiper: Markus Horrison
Bek (kanan-kiri): Zulkifli Syukur, M.Robby, Hamka Hamzah, M.Nasuha
Tengah (kanan-kiri):  M.Ridwan, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Okto Maniani
Depan: Christian Gonzales, Irfan Bachdim

Skema 4-4-2 memang menjadi pakem utama Timnas Indonesia saat era Alfred Riedl. Selain karena Timnas sudah mulai terbiasa dengan formasi itu, Alfred Riedl memang pelatih yang menyukai pola konservatif asal Inggris tersebut. 

159