INDOSPORT.COM - Arema FC memang harus menerima kenyataan pahit atas jatuhnya sanksi cukup berat dari Komisi Disiplin PSSI. Aremania sebagai pihak yang terkena imbas pun sudah menunjukkan sikap lapang dada atas deraan hukuman berat itu.
Sebagaimana diketahui, Komdis PSSI sudah menjerat sanksi cukup berat bagi Arema FC berupa sanksi denda Rp100 juta plus pertandingan tanpa penonton di 5 laga home sisa musim ini.
Tak hanya itu, sanksi bagi Aremania juga berupa larangan menghadiri seluruh laga away tim berlogo kepala singa itu hingga kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia ini berakhir.
"Kecewa sudah pasti. Karena kan yang rugi tidak hanya tim saja, tapi juga semuanya termasuk Aremania. Ya harus kami terima dengan lapang dada," ujar Ketua Aremania Koordinator Wilayah (Korwil) Sumber Manjing Wetan, Muhamad Alwi.
Kendati demikian, ia berharap sanksi yang dijatuhkan Arema FC, sudah memenuhi unsur keadilan atas apa yang sudah dilanggar Aremania. Sanksi berat itu merujuk pada pengulangan aksi memasuki lapangan di akhir pertandingan, serta masih memajang spanduk bernada provokasi maupun nyanyian berisi ujaran kebencian.
"Memang harus flash back lagi. Apa yang dilakukan teman-teman Aremania itu, mungkin disebabkan atas reaksi perlakuan yang diterima tim di pertandingan (melawan Persebaya) sebelumnya," imbuh AW, sapaan akrab pentolan Aremania asal Malang Selatan tersebut.
Ia pun mengajak semua Aremania untuk menjadikan sanksi berat itu sebagai ajang instrospeksi diri. Secara langsung, predikat sebagai salah satu suporter terbaik di tanah air pun ikut tercoreng akibat tingkah lakunya buruk yang sudah berulang kali dilakukan.
"Jangan lupa, kita pernah menyandang status sebagai suporter terbaik di Indonesia. Jadi, saya harap semua sadar untuk membenahi diri, agar tidak terus terjadi," pungkasnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT