Liga Indonesia

Heboh! Ini Kronologi Pemain PSM Makassar yang Datangi Tribune dan Tendang Penonton Hingga Terjatuh

Selasa, 11 Desember 2018 12:36 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Isman Fadil
© Muhammad Nur basri/Indosport
Pemain PSM Makassar, Muhammad Rahmat Copyright: © Muhammad Nur basri/Indosport
Pemain PSM Makassar, Muhammad Rahmat
Penjelasan dan Permintaan Maaf M.Rahmat

Selepas pertandingan, M.Rahmat pun memberikan penjelasan terkait aksi kurang terpujinya tersebut sehingga membuat citra PSM Makassar sedikit tercoreng.

Menurut penuturan sang pemain, dirinya merasa lepas kontrol dan refleks atas kejadian tersebut. M.Rahmat pun menyebut jika dirinya tak ingin PSM Makassar yang membutuhkan poin harus pulang dengan tangan kosong akibat WO.

"Saya benar-benar lepas kendali, spontan, dan refleks melakukan kekerasan itu. Setahu saya, tiga pertandingan dihentikan karena adanya flare maka otomatis lawan menang WO. Sementara saat itu kami mau memastikan kemenangan sembari berharap ada keajaiban di pertandingan tim lain," kata Rahmat saat dihubungi INDOSPORT.

Selepas pertandingan yang akhirnya dimenangkan PSM Makassar dengan skor 5-1 itu, M.Rahmat pun mengucapkan permohonan maafnya kepada Dul (penonton yang menjadi korban M.Rahmat), dan menyebut jika permasalahan kemarin telah diselesaikan dengan damai.

"Alhamdulillah, kami sudah bicara baik-baik dan saling minta maaf. Khususnya Dul, kami sudah saling memaafkan," tambahnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

untuk teman2 suporter yang bertanya kronologisnya , biar saya sampaikan supaya tau betul kejadiannya .. ini karna flare.. setau saya 3x pertandingan di hentikan karna pembakaran flare maka tim tamu menang WO .. . sementara pada saat itu kami pemain mau memastikan mengamankan 3poin di pertandingan ini , sembari terus berharap ada keajaiban di pertandingan tim lain ,, paling tidak mereka seri .. kami tidak mau putus harapan untuk juara sampai peluit terakhir pertandingan di bunyikan .. kami masih tetap percaya kekuatan do'a , maka itu kami menolak menyerah sampai batas akhirnya .. tapi kembali lagi kita hanya bisa berusaha dan berdo'a tuhan jugalah yg menentukan semuanya .. . Tiba2 ada yg bakar flare .. pak munafri aripuddin dan abd.rahman berlari kearah kalian sambil terus berteriak supaya di padamkan flarenya ,, saya datang juga berteriak yg sama berharap flarenya mati ,, karena mungkin perasaan kami yg campur aduk dari capek , dan kesal karna tdk di dengarkan makanya kami nekat panjat pagar berharap ketika teman2 melihat kami panjat pagar flarenya di matikan , tapi belum juga di padamkan .. Demi Allah , saya meminta maaf kepada sodara DUL , saya betul2 lepas kendali , spontan refleks melakukan kekerasan itu .. suara saya sudah habis , tenaga saya sudah hampir habis ,, lelah bercampur kesal marah dan yah terjadilah insiden itu .. setelah itu saya sudah tidak bisa melakukan apa2 lagi selain menangis di pagar tribun stadion.. teman-teman, saya hanya ingin terus menjaga asa qt untuk juara , meskipun itu bergantung pertandingan tim lain .. saya tidak mau menyerah sampai akhir .. 9 tahun saya di PSM saya rasa inilah momen terbaik itu . tapi kenyataannya sudah terjadi , dan tahun ini bukan Rezeki qt untuk juara .. semoga musim2 berikutnya Allah swt ridho psm makassar juara .. terlepas dari itu ... tindakan yg saya lakukan tidak dapat di benarkan.. saya mengaku salah , saya sudah berlaku dzolim kepada orang lain .. dengan segala kerendahan hati , saya memohon maaf terkhusus buat saudara DUL ,.. karna dosa kita kepada org lain hanya di ampuni jika org itu memberikan maaf kepada qt . di luar itu apapun konsekwensinya saya akan pertanggung jawabkan .. . .

A post shared by M Rahmat (@m_rahmat.11) on

Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM