INDOSPORT.COM - Madura United kini berharap cemas atas ancaman sanksi denda yang cukup besar dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hal itu merujuk pada deretan pelanggaran disiplin yang dilakukan penonton saat menjamu Persela Lamongan di laga penutup Liga 1, Sabtu 8 Desember lalu.
Pihak Panpel pun menyayangkan aksi yang melanggar regulasi itu. Sepanjang babak kedua dimulai, setidaknya ada tiga kali pelanggaran yang dilakukan suporter, mulai mengibarkan spanduk yang menyinggung PSSI, penyalaan flare hingga penyerbuan lapangan.
"Kami mohon kepada suporter untuk tertib. Karena kita belum mendapatkan sanksi selama kompetisi musim ini berjalan," bilang Fatoni, pembawa acara pertandingan melalui pengeras suara di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan Madura.
Himbauan itu pun tak manjur, setelah suporter malah kian bersemangat melanggar regulasi disiplin. Merujuk pada Kode Disiplin PSSI, Madura United pun terancam sanksi hingga ratusan juta rupiah melalui jeratan Pasal 70 perihal tingkah laku buruk penonton.
Pelanggaran pertama mengandung ancaman sanksi denda hingga Rp 20 juta, setelah suporter Madura United mengibarkan spanduk raksasa yang gambarnya mengandung kritik keras kepada institusi PSSI. Aksi koreo itu dibarengi dengan penyalaan smoke bomb berikut nyanyian yang menyinggung institusi PSSI.
Aksi itu kemudian memicu suporter Persela yang berada di tribun sisi selatan. Suporter tim Laskar Joko Tingkir itu dengan membabi buta membakar lebih dari lima flare, dan melemparkannya ke area sentelban hingga nyaris mengenai match Steward yang tengah bertugas.
Pelanggaran berat itu pun mengandung sanksi denda maksimal hingga Rp 200 juta. Beruntung, wasit Faulur Rosy tidak menghentikan pertandingan lantaran asap yang mengepul dari flare tidak memenuhi lapangan.
Sementara pelanggaran terakhir bernilai Rp 50 juta, setelah suproter tuan rumah menyerbu ke tengah lapangan begitu peluit panjang ditiupkan wasit asal Nanggroe Aceh Darussalam tersebut.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 Lainnya di INDOSPORT