Bola Internasional

Mengintip Kembali Isi Surat Kaleng Tentang Skandal Final Piala AFF 2010

Jumat, 21 Desember 2018 15:58 WIB
Editor: Juni Adi
© affsuzukicup.com
Gol Safee Sali ke gawang Timnas Indonesia di final Piala AFF 2010. Copyright: © affsuzukicup.com
Gol Safee Sali ke gawang Timnas Indonesia di final Piala AFF 2010.
Isi Surat Kaleng

Skandal dugaan suap dan pengaturan skor pun semakin heboh, dengan adanya sebuah email yang ditunjukan kepada Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono dari seorang yang bernama Eli Cohen. 

Adapun surat tersebut berisi tentang dugaan pengaturan skor yang terjadi di final Piala AFF 2010, sehingga kekalahan Timnas Indonesia sebenarnya sudah terjadi sebelum pertandingan. 

Selain SBY, suratnya tersebut juga ditujukan kepada Menpora, Ketua KPK, Ketua DPR, dan Ketua KONI. Sementara itu, Eli Cohen sendiri merupakan sebuah nama samaran.

Dirinya mengaku bekerja sebagai pegawai pajak, dilingkungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Namun, hingga kini sosok dibalik Eli Cohen yang membocorkan praktik skandal final Piala AFF 2010 masih menjadi misteri.

Berikut Isi Surat Kaleng Eli Cohen:

Kepada Yth.

Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyno

Di Jakarta

Dengan Hormat,

Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak di lingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu.

Minggu ini saya membaca majalah Tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI. Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa.

Kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya). Dari testimonya yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan, yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF 2010 yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai.

Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX (ia menulis inisial dua nama, Red).

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah. Informasi dari kawan saya, saat di kamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding.

Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini.

Semoga Tuhan memberkati Negara ini.

Hormat Kami,

Eli Cohen

Pegawai Pajak

Tembusan

1. Menteri Olah Raga

2. Ketua KPK

3. Ketua DPR

4. Ketua KONI

1.1K