Liga Indonesia

Ini 2 Poin Penting Hasil Diskusi Komite Perubahan Sepak Bola Nasional

Rabu, 9 Januari 2019 19:10 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Ilustrasi match fixing Copyright: © INDOSPORT
Ilustrasi match fixing

INDOSPORT.COM - Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menggelar pertemuan dan diskusi dengan voters PSSI. Pertemuan ini sendiri bertema "Menuju Sepak Bola Bersih, Berpretasi, Tanpa Mafia" menelurkan dua poin yang akan dibawa di Kongres Tahunan PSSI 20 Januari mendatang.

Dalam diskusi ini diikuti oleh Asprov PSSI DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kepulaun Riau, Riau, Sulawesi Tenggara, Lampung Gorontalo, dan perwakilan klub Madura FC, Aceh United, Persiraja Banda Aceh, Persika Karawang, Persijap Jepara dan Persiwa Wamena.
Diskusi ini memang konsen terkait maraknya praktik mafia dalam sepak bola Indonesia. Bahkan anggota Exco PSSI terlibat dalam permasalahan ini.

Melihat hasil ini, peserta diskusi menelurkan dua poin untuk perbaikan sepak bola nasional. Di mana dua poin ini akan dibawa oleh Presiden Persijap Jepara Est Puji Lestari yang merupakan salah satu voters dalam kongres PSSI nanti. 

"Pertama, mengusulkan agar anggota Komite Eksekutif PSSI dan pengurus PSSI yang menjadi tersangka kasus match fixing untuk dipecat dengan tidak hormat dalam Kongres PSSI 2019. Kedua, mendorong satuan tugas antimafia bola Polri untuk memberantas secara tuntas praktik match fixing melalui penegakkan hukum yang adil tanpa pandang bulu sesuai dengan kesetaraan dalam hukum," bunyi dua poin pernyataan yang dibacakan Esti Puji Lestari.

Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Sulawesi Tenggara Sabarudin Labamba yang juga pemilik suara merasa tertarik akan diskusi ini. Baginya permasalahan sepak bola saat ini menjadi tanggung jawab kita semua.

"Sebetulnya ini merupakan tema yang tajam lebih dari yang pernah kami gagas dan mimpikan. Mengenai persoalan yang kami permasalahkan hari ini, yaitu prestasi, sepak bola yang bersih, dan antimafia, ini merupakan tanggung jawab semua pihak," ujar Sabarudin.

"Saya pikir rekomendasi yang kami dapatkan hari ini adalah bagian dari aspirasi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini patut kami apresiasi dan dihormati," lanjutnya.

Ikuti terus berita sepak bola Indonesia dan berita olahraga lainnya di INDOSPORT.COM.