INDOSPORT.COM - Pesta sepak bola Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 memang telah usai. Tim nasional Indonesia U-23 pun telah dipastikan gagal melenggang ke putaran final akibat menelan hasil minor dari Thailand (0-4) dan Vietnam (0-1).
Indonesia U-23 gagal lolos dari babak kualifikasi setelah hanya menduduki posisi ketiga klasemen akhir Grup K di bawah Thailand dan Vietnam. Mereka hanya mampu sekali memetik kemenangan atas Brunei-Darussalam di laga pamungkas.
Perjuangan Indonesia U-23 di Vietnam turut disaksikan langsung oleh INDOSPORT. Awak INDOSPORT dengan setia mendampingi perjuangan Bagas Adi dkk. sepanjang turnamen, sedari laga pembuka sampai pamungkas.
Cucuran keringat para pemain terlihat jelas baik saat bertanding ataupun sedang berlatih. Perjuangan mereka di atas lapangan pun seperti perjuangan masyarakat Vietnam dalam meraih kemerdekaan di masa lalu.
Sepekan berada di Vietnam, INDOSPORT tidak melulu menyaksikan pertandingan sepak bola dan menyempatkan diri berkunjung ke dua tempat bersejarah yang terletak di kawasan Hanoi, yakni Museum Militer Hanoi dan Museum penjara Hoa Lo.
Kedua museum ini benar-benar menggambarkan perjuangan masyarakat Vietnam meraih kemerdekaan, contohnya Museum Militer Hanoi. Dengan bea masuk sebesar 30.000 dong Vietnam, kita bisa melihat bagaimana sengitnya perang antara Vietnam versus Prancis.
Terlihat puing-puing pesawat tempur menghiasi sisi tengah museum. Tampak pula tank perang disekitar wilayah tersebut. Armada perang yang tampak di foto-foto menggambarkan keadaan kala itu sekaligus menambah rasa ngeri para pengunjung.
Belum selesai bulu kuduk merinding saat menatap gambaran suasana perang kala itu. Rasa iba dan serta mencekam bertambah saat kita berkunjung ke Museum Penjara Hoa Lo.
Dari nama Hoa Lo, yang berarti tungku api, sudah menggambarkan situasi saat itu. Penjara ini memang tempat penahanan serta penyikksaan para politisi Vietnam yang menginginkan kemerdekaan.
Dalam museum yang dibangun oleh Koloni Perancis pada 1886 ini tampak jelas diorama-diorama penyiksaan yang terjadi kala itu. Dengan kaki terbelenggu besi, para tawanan tampak tidak berdaya di balik jeruji besi. Wajah kurus kering kerontang ditampilkan dalam diorama maupun patung yang berada di museum ini.
Dengan melihat dan mengunjungi dua museum ini, seakan terbesit perjuangan masyarakat Vietnam di masa-masa prakemerdekaan. Sebuah pelajaran berharga buat generasi penerus, terutama anak sekolah dasar, untuk menjunjung tinggi sejarah negaranya.
Ikuti Terus Perkembangan Sepak bola Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT