In-depth

Menyoal Badak Lampung FC dan Tren 'Klub Instan' di Liga Indonesia

Rabu, 3 April 2019 18:42 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Bhayangkara FC merayakan keberhasilan menjadi juara Liga 1 2017. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Bhayangkara FC merayakan keberhasilan menjadi juara Liga 1 2017.
Tren 'Klub Instan'

Cikal bakal Bhayangkara FC berawal dari dualisme Persebaya Surabaya yang beralih ke Liga Primer Indonesia (LPI). Bajul Ijo kemudian mengubah nama menjadi Persebaya 1927. 

Pada waktu bersamaan, sebuah klub bernama Persikubar Kutai Barat (bukan klub kasta teratas) diboyong ke Surabaya dan diubah nama menjadi Persebaya untuk main di ISL (kasta teratas). 

Persebaya ISL ini pun mengalami masalah legalitas dan harus mengubah-ubah nama hingga akhirnya menjadi Bhayangkara FC usai merger dengan PS Polri. 

Lain lagi dengan Bali United. Klub ini muncul usai pengusaha Yabes Tanuri membeli klub yang tengah sekarat, Persisam Putra Samarinda. 

Klub ini pun dibawa ke Bali untuk diubah nama menjadi Bali United. 

Cerita yang kurang lebih sama terjadi pada Tira Persikabo dan Madura United. Tira Persikabo muncul usai mengakusisi Persiram Raja Ampat. 

Sementara Madura United lahir usai Achsanul Qosasih mengakuisisi klub Persipasi Bandung Raya yang bermarkas di Bandung.

Jika kita membedah lebih dalam, munculnya klub-klub 'baru rasa lama' ini memiliki aspek positif dan negatif. 

227