In-depth

Dilema Persebaya Surabaya, Rapuhnya Lini Belakang Hingga Masalah Penjaga Gawang

Kamis, 11 April 2019 18:28 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© MEDIA PERSEBAYA
Hansamu Yama, pemain baru Persebaya Surabaya. Copyright: © MEDIA PERSEBAYA
Hansamu Yama, pemain baru Persebaya Surabaya.
Rapuhnya Lini Belakang

Persebaya Surabaya secara keseluruhan sebenarnya telah menunjukan peforma gemilang sepanjang gelaran Piala Presiden 2019. Bisa melangkah hingga partai final saja, sudah menjadi bukti kuat untuk menggambarkan kecemerlangan Bajul Ijo.

Soal mencetak gol, Persebaya Surabaya bisa dibilang salah satu tim yang produktif. Persebaya Surabaya mampu menyumbangkan dua pemainnya, Amido Balde dan Manuchekhr Dzhalilov, di daftar top skor sementara.

Dzhalilov kini berada di puncak daftar top skor dengan torehan lima gol. Sementara Balde, berada satu tingkat di bawahnya berkat catatan empat gol.

Akan tetapi, soal tingkat kebobolan, peforma Persebaya Surabaya nampak mengkhawatirkan. Dari tujuh pertandingan yang telah dilakoni, Persebaya Surabaya total kebobolan sembilan gol.

Persebaya Surabaya bahkan baru dua kali bisa mencatatkan clean sheet. Pertama di laga ketiga babak grup kontra Tira Persikabo (imbang 0-0), serta pada pertandingan leg pertama semifinal kontra Madura United (menang 1-0).

Kiprah Persebaya Surabaya dari catatan di babak grup saja sebenarnya sudah bisa menggambarkan kerapuhan yang mendera lini belakang mereka. Bersama Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya jadi tim juara grup dengan tingkat kebobolan terbanyak, yakni empat gol.

Padahal, kalau dilihat dari kompisi skuat yang ada, Persebaya Surabaya rasanya tak mungkin bila kebobolan sebegitu banyaknya. Ya, kini lini belakang Persebaya Surabaya memang sudah diisi oleh nama-nama besar. 

Ada Hansamu Yama yang kerap menjadi langganan Timnas Indonesia. Belum lagi Otavio Dutra yang baru dinaturalisasi dan sempat dipanggil Simon McMenemy untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Australia.

Melihat penjabaran di atas, Persebaya Surabaya sepertinya memiliki urgensi untuk melakukan pembenahan. Tak cuma lini belakang, setelah kritikan kepada Miswar Saputra datang bertubi-tubi, posisi penjaga gawang turut menjadi hal yang sangat perlu mendapatkan penanganan.