Liga Indonesia

Ini Alasan Persipura Jayapura Menyetujui Pengunduran Jadwal Liga 1 2019

Jumat, 26 April 2019 13:59 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Isman Fadil
© Sudjarwo/INDOSPORT
Asisten Manajer Persipura Jayapura, Bento Madubun Copyright: © Sudjarwo/INDOSPORT
Asisten Manajer Persipura Jayapura, Bento Madubun

INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2019 telah resmi dimundurkan dari jadwal semula pada 8 Mei menjadi 15 Mei. Keputusan tersebut berdasarkan rapat perwakilan klub dengan pihak operator liga dan juga PSSI.

Namun ternyata, Persipura Jayapura bersama Barito Putera, Madura United dan PSM Makassar menjadi klub terdepan yang menyetujui penundaan atau pengunduran jadwal tersebut.

Alasannya, mereka meminta agar skandal-skandal yang masih menempel di tubuh federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan juga operator liga bisa dibersihkan lebih dulu sebelum kick off kompetisi Liga 1 2019 bergulir.

"Sebenarnya kita tidak persoalkan pengunduran, justru menurut kami itu ada baiknya juga, tapi saat rapat tidak banyak klub yang secara gamblang berani meminta penundaan atau pengunduran kompetisi, Persipura, Barito, Madura dan PSM yang setujui penundaan dengan beberapa alasan," ungkap asisten manajer Persipura, Bento Madubun, Jumat (26/04/19).

"Menurut kami, sebaiknya ditunda dulu sampai semua dibersihkan baru kick-off, tapi LIB sampaikan bahwa sponsor minta penundaan satu minggu," sambungnya.

Bento menegaskan jika pihaknya tidak ingin penuntasan skandal match fixing  musim lalu, menguap begitu saja kalau kompetisi dipaksakan bergulir. Karena menurutnya, apa yang sudah dilakukan oleh tim Satgas Anti mafia bola akan menjadi sia-sia.

"Mayoritas klub lain justru menginginkan kompetisi segera bergulir dengan alasan sudah persiapan dan kontrak pemain, itu masuk akal, bisa kita terima alasan itu, tapi harus kita pertimbangkan juga terkait niat kita untuk bersih-bersih," tegasnya.

Kata Bento, sesuai dengan amanat kongres bahwa kasus match fixing yang sempat menyeret anggota Exco (komite eksekutif) harus tetap dituntaskan, tetapi LIB tetap mau berjalan karena mereka terbebani keputusan kongres agar kick-off di bulan Mei. 

"Persipura jelas tidak diam saja. Kami terus mengikuti perkembangan yang ada dan kami lihat komite ad-hoc Integritas PSSI juga tidak menghasilkan apa-apa, tidak atau belum ada keputusan hukum sepakbola terkait mereka yang terlibat pengaturan skor, sehingga menimbulkan kesan seakan-akan kita mengabaikan apa yang sudah dilakukan kepolisian lewat satgas, kan begitu," ujarnya.

Meski sempat menuai protes dari beberapa klub kontestan lainnya seperti PSS Sleman lantaran khawatir dengan kritikan publik dan juga kepercayaan sponsor, namun Bento berdalih bahwa publik dan sponsor justru akan bertanya-tanya jika kompetisi tetap dipaksakan disaat permasalahan masih menyelimuti PSSI.

"Justru menurut kami kalau kita buru-buru memaksakan kick-off sebelum semuanya dibersihkan malah akan jadi masalah, karena publik dan juga sponsor akan menilai bahwa kita sama sekali tidak berniat membersihkan sepak bola kita dari persoalan match fixing," tekannya.

"Jadi, apakah kita semua punya niat yang sama untuk menjaga sepak bola kita agar tidak terus dikotori virus match fixing? kita punya jawabannya masing-masing," tandasnya.

Saksikan Video Keseruan Euforia Kemenangan Arema di Final Piala Presiden 2019

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM