Liga Inggris

Kisah Tragis Jurgen Klopp yang Jadi Spesialis Runner-up

Selasa, 7 Mei 2019 17:04 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Fox Sports
Jurgen Klopp kesal dengan pemain PSG. Copyright: © Fox Sports
Jurgen Klopp kesal dengan pemain PSG.

INDOSPORT.COM – Juru taktik Liverpool, Jurgen Klopp memang sangat akrab dengan status runner-up selama karier kepelatihannya. Dirinya lebih sering mendapatkan gelar runner-up, ketimbang meraih trofi sepanjang kariernya.

Sejauh ini, pelatih berkebangsaan Jerman tersebut berhasil membawa tim yang ia bela meraih gelar runner-up sebanyak sembilan kali. Itu terjadi ketika dirinya melatih dua klub berbeda, yakni Borussia Dortmund dan Liverpool.

Gelar runner-up pertama yang diraih Jurgen Klopp terjadi ketika dirinya membawa Dortmund finis di peringkat kedua klasemen akhir Bundesliga musim 2012/13. Saat itu Dortmund memiliki selisih yang sangat jauh dengan Bayern Munchen, yakni 25 poin.

Masih pada musim yang sama, Klopp juga kembali gagal bersaing dengan Munchen di partai puncak Liga Champions. Alhasil, Dortmund hanya menjadi runner-up di ajang tersebut usai tumbang 1-2 atas rivalnya.

Memasuki musim baru, dirinya juga kembali menelan kekalahan 1-2 saat berhadapan dengan Munchen di Piala Super Jerman 2013. Ini pun menjadi gelar runner-up ketiga Klopp di tahun 2013.

Pada musim 2013/14, lagi-lagi Klopp harus puas meraih gelar runner-up sebanyak dua kali. Itu terjadi ketika Dortmund finis di peringkat kedua klasemen akhir Bundesliga dan kalah 0-2 di partai final DFB Pokal atas Munchen.

Sedangkan gelar runner-up terakhir Klopp bersama Dortmund terjadi pada musim 2014/15. Dirinya kembali tumbang di partai final DFB Pokal dngan skor 1-3 saat berhadapan dengan Wolfsburg.

Ketika hijrah ke Inggris, status spesialis runner-up Klopp pun tetap tidak hilang. Dirinya juga membawa Liverpool menjadi runner-up sebanyak tiga kali, yakni saat bertarung di Piala Liga Inggris 2015/16 (kalah padu penalti atas Man City), Liga Europa 2015/16 (kalah 1-3 atas Sevilla), dan Liga Champions 2017/18 (kalah 1-3 atas Real Madrid).

Juru taktik yang saat ini usianya sudah menyentuh 51 tahun tersebut hanya mampu meraih lima gelar juara sepanjang karier kepelatihannya. Sayangnya, lima gelar juara itu tak pernah ia persembahkan untuk klubnya saat ini, Liverpool.