Liga Europa

Duduk Masalah yang Bikin Mkhitaryan Sulit ke Azerbaijan dan Absen di Final Liga Europa

Selasa, 28 Mei 2019 21:01 WIB
Editor: Juni Adi
© INDOSPORT
Mkhitaryan setelah Arsenal dikalahkan oleh Rennes di leg pertama babak 16 besar Liga Europa. Copyright: © INDOSPORT
Mkhitaryan setelah Arsenal dikalahkan oleh Rennes di leg pertama babak 16 besar Liga Europa.

INDOSPORT.COM - Arsenal harus menerima kenyataan pahit jelang laga final Liga Europa melawan Chelsea, pada Kamis (30/05/19) yang akan digelar di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan.

Tim besutan Unai Emery itu dipastikan tidak bisa diperkuat salah satu winger andalannya, Henrikh Mkhitaryan. Hal itu disampaikan oleh Arsenal melalui laman resminya.

Alasannya karena ada unsur politik d imana warga negara asal Armenia dilarang masuk ke wilayah Azerbaijan, setelah keduanya terlibat konflik. Alhasil, Mkhitaryan merasakan imbasnya. 

"Kami sangat kecewa untuk menginformasikan bahwa Henrikh Mkhitaryan tidak akan bermain di final Liga Europa melawan Chelsea," tulis bunyi pernyataan The Gunners di Arsenal.com.

Padahal Arsenal sendiri telah berusaha meminta bantuan UEFA dan pihak terkait, agar bisa membawa Mkhitaryan. Namun sayang hasilnya nihil. Bahkan UEFA sendiri menegaskan tidak bisa menjamin keselamatan Mkhitaryan.

"Kami sudah mencoba segala cara untuk bisa membawa Micki (panggilan Mkhitaryan). Namun, setelah berdiskusi dengannya dan pihak keluarganya, kami mendapat kesepakatan bahwa dia tidak akan ikut dalam skuat yang akan berangkat," sambung rilis tersebut.

Kondisi tersebut tentunya membuat Arsenal kecewa, karena performa Mkhitaryan sendiri bersama The Gunners musim ini cukup apik. Dari 25 pertandingan yang sudah dilakoni, ia mampu mencetak 6 gol dan 4 assist.

Sejatinya, Arsenal bisa saja membawa Henrikh Mkhitaryan ke Baku, setelah mendapat jaminan keselamatan dari Duta Besar (Dubes) Azerbaijan untuk Inggris, Tahir Taghizadeh.

"Final sepak bola Liga Europa merupakan event besar internasional untuk Azerbaijan. Ini adalah acara olahraga bukan politik. Mkhitaryan dibayar sebagai pesepak bola, bukan politisi. Jadi, kita bisa kesampingkan masalah politik,” ungkap Taghizadeh kepada Sky Sports.

Namun sayang, Arsenal lebih memilih untuk tidak membawa Mkhitaryan setelah berdiskusi dengan pihak keluarga perihal keselamatan dirinya.

Bukan hanya di laga final Liga Europa saja, sulitnya Henrikh Mkhitaryan masuk ke Azerbaijan juga sudah ia alami dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah memasuki wilayah konflik tanpa izin.

“Masalah utama Mkhitaryan adalah ia pernah masuk ke wilayah militer Azerbaijan tanpa izin dari pemerintah Azerbaijan.”

“Konsekuensinya adalah Mkhitaryan masuk dalam daftar hitam negara kami. Namun, untuk keperluan final Liga Europa nanti, pemerintah Azerbaijan akan menjamin keamanan dan keselamatannya,” ungkap Taghizadeh.

Sebagai informasi tambahan, konflik antara Armenia dengan Azerbaijan sendiri sudah terjadi sejak satu abad silam. Namun masalah itu pada akhirnya memuncak ketika wilayah Azerbaijan, Nagorno-Karabakh memutuskan ingin merdeka pada 1991. 

Nagorno-Karabakh memilih merdeka karena sebagian besar penghuninya beretnis Armenia. Namun sayang, deklarasi kemerdekaan tersebut ditentang pemerintah Azerbaijan. Sejak saat itu, Nagorno-Karabakh dan Azerbaijan pun memilih saling angkat senjata. 

Menurut laporan dari The Times, setidaknya sudah ada lebih dari 30.000 orang yang menjadi korban perang tersebut, yang sudah berlangsung dari 1991 sampai 1994.