Liga Champions

Magis Origi di Setiap Kemenangan Liverpool Musim Ini

Minggu, 2 Juni 2019 11:23 WIB
Penulis: Ridi Fadhilah Khan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Eli Suhaeli/INDOSPORT
Striker Liverpool, Divock Origi punya catatan unik yakni setiap mencetak gol, maka timnya pasti meraih kemenangan. Copyright: © Eli Suhaeli/INDOSPORT
Striker Liverpool, Divock Origi punya catatan unik yakni setiap mencetak gol, maka timnya pasti meraih kemenangan.

INDOSPORT.COM- Untuk kali keenam dalam sejarahnya, Liverpool sukses menggondol trofi Liga Champions usai mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0, Minggu (02/06/19) dini hari. Satu gol Mohamed Salah dan Divock Origi, mengantarkan The Kops mengondol trofi bergengsi di Eropa ini.

Bertanding sepak bola di Stadion Wanda Metropolitano, Liverpool langsung membuka keunggulan melalui eksekusi penalti Mohamed Salah saat pertandingan baru berjalan satu menit. 

Sedangkan Origi mencetak gol penentu, sekaligus penutup di menit-menit terakhir babak kedua berlangsung. Tepatnya di menit ke-87. Kemenangan ini mengenapkan trofi Liga Champions milik Liverpool menjadi enam trofi.

Di luar semua itu, terdapat fakta menarik mengenai salah satu gol The Reds pada tadi malam. Berdasarkan statistik, setiap kali Origi mencetak gol di Liga Champions, maka Liverpool dapat dipastikan meraih kemenangan.

Hal ini dimulai ketika Liverpool melakoni leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19 melawan Barcelona. Kala itu, penyerang berkebangsaan Belgia ini sukses merobek jala Blaugrana sebanyak dua kali. Golnya ini pun membalikan keunggulan menjadi 4-3.

Magis Origi dalam mencetak gol juga terjadi di Liga Primer Inggris. Statistik mencatat gol pertama Origi di Liga Inggris terjadi pada pekan ke-14 kontra Everton.

Kala itu golnya ini berhasil menjadi gol satu-satunya. Lalu saat menjamu Watford, Origi lagi-lagi mencetak gol memastikan poin penuh untuk The Kops. Begitupula saat bertandang ke markas Newcastle

Di sisi lain, walau memiliki 'magis' dalam mencetak gol. Nyatanya Origi hingga saat ini masih kesulitan dalam merebut posisi di Liverpool.

Hal ini terbukti dengan minimnya jam terbang yang ia miliki pada musim ini. Tercatat pemain sepak bola berusia 24 tahun tersebut hanya memainkan 22 pertandingan saja.