Liga Indonesia

Tak Perlu Panik, PSM Makassar Punya 3 Pengganti Sempurna Pluim Jika Harus Absen

Rabu, 5 Juni 2019 15:31 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Lanjar Wiratri
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Rasyid Assyahid Bakri. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Rasyid Assyahid Bakri.
1. Rasyid Bakri
Jauh sebelum datangnya Pluim, PSM Makassar telah mempunyai gelandang serang mumpuni dalam sosok Rasyid Bakri. Kemampuannya mengorganisir serangan berhasil dipoles Petar Segrt, pelatih PSM Makassar era Indonesian Premier League (IPL) 2010-2012, meski posisi aslinya adalah gelandang bertahan.


Meski posturnya terbilang kecil untuk seorang gelandang serang, hal tersebut bukan halangan karena Rasyid membuktikannya lewat tujuh gol dan enam assits yang dibuat pada turnamen Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016. Rasyid pun diganjar penghargaan sebagai pemain terbaik PSM Makassar dan masuk ke dalam Best Starting Eleven ISC 2016 di akhir musim.

Meredup akibat cedera panjang pada Liga 1 2017, Rasyid mencoba bangkit pada musim selanjutnya dengan meyutradarai empat gol Juku Eja. Meski terbilang minim, catatan tersebut tidaklah buruk bagi pemain yang banyak memulai pertandingan dari bangku cadangan.

Pada musim ini, Pangeran Mattoanging (julukan Rasyid) telah dimainkan 6 kali sebagai starter dari 10 pertandingan dari 4 kompetisi yang diikuti Juku Eja. Gelandang 28 tahun te sebut selalu menggantikan peran Pluim sebagai gelandang serang ataupun penyerang lubang pada skema 4-2-3-1 andalan Darije Kalezic.

Gelandang dengan postur 164 cm tersebut kembali mencuri perhatian suporter Juku Eja setelah sukses mencetak gol melawan Lao Toyota FC pada penyisihan grup Piala AFC 2019 dan membuka kemenangan 4-0 atas Badak Lampung FC dengan mengolongi pemain lawan dan melepas placing ke sudut kanan atas gawang.

2. Eero Markkanen

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Eero Markkanen duel dengan beberapa pemain Lao Toyota Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTEero Markkanen duel dengan beberapa pemain Lao Toyota

Posisi aslinya memang adalah ujung tombak, namun eks Real Madrid Castilla tersebut dinilai layak ditempatkan sebagai attacking midfielder ataupun second striker pada skema 4-2-3-1 Darije Kalezic.

Alasannya cukup logis, Eero dinilai memiliki tipikal sebagai striker modern yang tidak hanya menunggu bola tapi ia rajin turun menjemput bola, memantulkan bola kepada rekannya, dan memiliki nilai plus karena juga mampu menyusun serangan yang merupakan tugas Pluim.

"Seorang striker tidak hanya tahu mencetak gol saja namun harus berkontribusi dalam kombinasi permainan tim. Eero juga mampu menciptakan peluang bagi pemain lain untuk mencetak gol," ujar Darije beberapa waktu lalu.

3. Muhammad Rizky Eka Pratama

Nama terakhir tentu masih asing di telinga. Muhammad Rizky Eka Pratama. Ia merupakan jebolan sekaligus kapten PSM Makassar U-19 musim lalu yang naik pangkat ke tim utama bersama empat rekannya.

Rizky merupakan pemain tipikal versatile player (multiposisi), posisi aslinya adalah saya kiri. Pada beberapa kesempatan saat latihan dan juga saat dimainkan pada turnamen pra musim Piala Presiden 2019, ia dimainkan di beberapa posisi seperti bek sayap kanan, sayap kiri, dan juga gelandang serang.

Saat dimainkan pada Piala Presiden 2019, Rizky mendapat pujian dari komentator karena penampilannya yang sangat percaya diri melakukan penetrasi dan sesekali memperlihatkan skillnya. Namun, peluang Rizky untuk mendapat menit bermain musim ini sangat tipis sebab harus bersaing dengan banyak seniornya.

2