In-depth

Bukan Asal Tiru Klub Eropa, Tim B adalah Keharusan Bagi Klub Profesional Indonesia

Rabu, 12 Juni 2019 09:20 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pemain Persib Bandung saat berlatih di Lapangan Football Plus, Bandung, Senin (10/06/2019). (Arif Rahman/INDOSPORT) Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pemain Persib Bandung saat berlatih di Lapangan Football Plus, Bandung, Senin (10/06/2019). (Arif Rahman/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Indonesia, Persib Bandung, baru-baru ini dikabarkan membentuk tim B yang akan berkompetisi di kasta kedua, Liga 2 2019. 

Persib Bandung melalui Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono, telah membenarkan rencana pengambilalihan tim Blitar United untuk dijadikan tim satelit.

Liestiadi telah ditunjuk sebagai pelatih Persib B. Juru latih asal Medan tersebut direkomendasikan langsung oleh pelatih tim senior, Robert Alberts. 

Keberadaan sebuah tim B yang berlaga di tim kasta bawah sejatinya bukan barang baru dalam sepak bola Eropa. Bahkan, banyak yang menilai langkah Persib ini adalah untuk mengikuti cara yang dilakukan Real Madrid Castilla, Barcelona B, Jong Ajax, dll. 

Namun, sejatinya ini bukanlah soal 'tiru-meniru'. Keberadaan tim B semestinya adalah sebuah keharusan bagi tim profesional Tanah Air. 

Banyak Manfaat

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menyambut positif hadirnya Persib B yang akan menjadi tim satelit Persib dan berlaga di kompetisi Liga 2 2019.

Keberadaan tim satelit seperti Persib B berguna sebagai wadah pada pemain-pemain muda hasil binaan klub (diklat) untuk mendapatkan jam terbang di level yang kompetitif.

Di tim B, mereka bisa matangkan kemampuan berkompetisi di Liga 2 atau 3, sebelum bergabung dengan tim Persib yang berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. 

"Saya tidak berpikir Persib mengikuti suatu klub, ini adalah sebuah sistem. Klub kerja sama dengan klub lain untuk bisa mengambil talenta muda terbaiknya yang belum siap di liga," ujar Robert Rene Alberts usai memimpin latihan di Inspire Arena, Senin (10/06/19) lalu.

Tak hanya Persib, klub-klub lain di Indonesia pun perlu meniru langkah ini. Sejauh ini, sejumlah klub Indonesia yang dulunya berasal dari Perserikatan lebih sering mengandalkan kompetis internal yang diikuti klub-klub internal. 

Cara ini sejatinya mulai kurang efektif lantaran bakal membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Selain itu, level kompetisi Liga 3 atau 2 tentunya masih cukup jauh di atas kompetisi semi profesional atau amatir. 

Klub cukup menyeleksi pemain-pemain yang layak untuk main di satu klub satelit dari hasil akademi ketimbang memiliki banyak pemain dari puluhan klub internal. Klub juga mesti memiliki tim U-16 sampai U-18 untuk mengakomodasi kejuaraan junior yang dihelat PSSI.

Bagaimana Jika Persib B Promosi ke Liga 1?

Pada umumnya, tim B yang berhasil menjuarai Liga 2 tidak diperbolehkan berkompetisi di kasta liga teratas. Dikutip dari sportskeeda, sesuai aturan, tim B tidak bisa melakukan pertandingan melawan tim utamanya sendiri. 

Hal ini terjadi pada Barcelona B ataupun Jong Ajax. Tim B hanya bermanfaat untuk membantu pemain-pemain muda untuk menimba pengalaman sebelum masuk tim utama. 

10 Pemain ke Tim B

Berangkat dari pernyataan yang dikeluarkan oleh Robert Rene Alberts, setidaknya ada 10 pemain Persib Bandung yang dikirim ke tim B. 

"Para pemain sangat bagus, karena bisa punya kesempatan main juga. Dari 30 pemain, ada 10 pemain yang kurang aktif dan bisa bermain di Bandung B dan berkembang dengan baik lalu kembali ke tim utama," kata Roberts. 

Pemain Persib yang jarang mendapatkan kesempatan bermain, menurut Robert Alberts berpeluang untuk bergabung dengan Bandung B pada putara kedua nanti. 

Empat dari 10 pemain tersebut antara lain adalah Beckham Putra Nugraha, Fabiano Beltrame, Muchlis Hadi, dan Zalnando.