In-depth

Fernando Torres, Representasi Liverpool dalam Diri Seorang Pemain

Jumat, 21 Juni 2019 16:31 WIB
Penulis: Ervan Yudhi Triatmoko | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Laurence Griffiths/Getty Images
Fernando Torres melakukan selebrasi di masa-masa kejayaannya bersama Liverpool Copyright: © Laurence Griffiths/Getty Images
Fernando Torres melakukan selebrasi di masa-masa kejayaannya bersama Liverpool

INDOSPORT.COM – Fernando Torres baru saja menyatakan pensiun dari dunia sepak bola profesional. Striker berpaspor Spanyol itu menjadikan Sagan Tosu sebagai penutup lembaran karier panjangnya di lapangan hijau.

Lahir di wilayah Fuenlabrada yang hanya berjarak 22 km dari Madrid, Torres muda justru memiliki ketertarikan kepada klub Atletico Madrid, bukannya Real Madrid yang merupakan klub terbesar di ibu kota Spanyol tersebut.

Torres bergabung dengan tim junior Atletico pada tahun 1995, ketika usianya menginjak 11 tahun. Selama enam tahun Fernando Torres muda menimba ilmu di akademi Atletico Madrid, sebelum akhirnya dipromosikan ke skuat utama Los Rojiblancos pada tahun 2001.

Pemain berjuluk El Nino itu membela klub kota kelahirannya selama enam musim, hingga tahun 2007. Ia mencatatkan 244 penampilan dengan torehan 91 gol di semua kompetisi sebelum menerima pinangan Liverpool pada musim panas 2007.

Guna memboyong Torres ke Anfield, saat itu Liverpool harus mengeluarkan dana sebesar 25 juta poundsterling atau sekitar Rp450 miliar plus Luis Garcia sebagai bagian kesepakatan transfer dengan Atletico Madrid.

Tak butuh lama bagi Torres untuk menjadikan namanya idola publik Anfield. Gelontoran golnya membuat Liverpool terus bisa bersaing di papan atas Liga Primer Inggris. Dalam tiga musim pertamanya berseragam Si Merah, catatan gol Torres tak pernah berada di bawah dua digit.

© Alex Livesey/Getty Images
Fernando Torres melakukan selebrasi di masa-masa kejayaannya bersama Liverpool Copyright: Alex Livesey/Getty ImagesFernando Torres melakukan selebrasi di masa-masa kejayaannya bersama Liverpool

Meski berhasil menunjukkan ketajamannya dan menjadi salah satu pujaan Anfield, namun Torres gagal memberikan satu pun trofi kepada Liverpool, termasuk trofi juara Liga Primer Inggris yang begitu diidam-idamkan pendukung Si Merah.

Keinginan Torres untuk merasakan gelar juara di level klub yang belum pernah ia rasakan bersama Atletico Madrid dan Liverpool, sejumlah klub-klub besar Eropa mulai menggodanya untuk meninggalkan Anfield. Namun yang beruntung mendapatkan tanda tangan Torres adalah Chelsea.

Pada bursa transfer musim dingin 2011, Torres pun menerima pinangan Chelsea yang menebusnya dengan harga 50 juta poundsterling atau sekitar Rp898 miliar.

Diboyong dengan harga super mahal, nyatanya Torres gagal menjawab ekspektasi tinggi yang dibebankan padanya. Ia gagal mengulangi performa terbaiknya seperti saat membela Liverpool. Selama tiga setengah musim berseragam Si Biru, Torres hanya mampu mengoleksi 45 gol.

Meski gagal menjadi mesin gol seperti yang diharapkan Chelsea, namun Torres seolah menjadi keping keberuntungan klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut. Ya, bersama Torres, Chelsea sukses meraih gelar juara Liga Champions, Piala FA, dan juga trofi Liga Europa.

© Getty Image
Fernando Torres, Fernando Torres, saat masih di Chelsea. Copyright: Getty ImageFernando Torres meraih trofi Liga Champions saat masih di Chelsea.

Setelah meraih mimpinya meraih beragam gelar bersama Chelsea tercapai, Torres kemudian hijrah ke AC Milan. Ia sempat kembali ke Atletico Madrid dan bermain selama empat musim, sebelum akhirnya pensiun bersama klub J.League 1, Sagan Tosu.

Tak hanya meraih sejumlah trofi bergengsi di level klub, Torres juga bergelimang gelar bersama timnas Spanyol. Ia merupakan bagian skuat La Furia Roja saat menjuarai Euro 2008 dan 2012, serta Piala Dunia 2010.

Tiga gelar mayor bersama timnas Spanyol semakin melengkapi koleksi trofi juara Torres di level klub. Bisa dibilang, penyerang berpostur 186 cm itu hampir meraih segalanya di level klub.

Namun ada satu ‘noda’ yang hingga kini menjadi catatan buruk di dalam karier gemilang seorang Fernando Torres. Meski punya gelar bergengsi mulai dari Liga Champions hingga Piala Dunia, Torres sama sekali belum pernah merasakan gelar juara liga domestik bersama lima klub yang pernah ia bela.

Kisah Torres yang tak punya gelar juara liga itu hampir mirip dengan cerita sukses salah satu klub yang ia cintai, yaitu Liverpool. Sama seperti Torres, Liverpool merupakan salah satu klub tersukses, baik di Inggris maupun di Eropa.

Total, Si Merah dari Anfield telah mengoleksi 64 gelar bergengsi di semua kompetisi, termasuk enam titel Liga Champions Eropa. Namun hingga kini, Liverpool belum pernah merasakan manisnya menjuarai Liga Primer Inggris.