Liga Inggris

Legenda Manchester United Ini Minta Solskjaer Berguru ke Pochettino

Senin, 24 Juni 2019 05:48 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Abdurrahman Ranala
© Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images
Mantan pemain Manchester United, Gary Neville mengharapkan Ole Gunnar Solskjaer meniru cara kepelatihan Mauricio Pochettino, pelatih Tottenham Hotspur. Copyright: © Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images
Mantan pemain Manchester United, Gary Neville mengharapkan Ole Gunnar Solskjaer meniru cara kepelatihan Mauricio Pochettino, pelatih Tottenham Hotspur.

INDOSPORT.COM - Legenda Manchester United, Gary Neville, menyarankan Ole Gunnar Solskjaer untuk belajar dari kepemimpinan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.

Di Liga Primer Inggris 2018/19, Manchester United memang memiliki penampilan yang cukup buruk. Tim asuhan Solskjaer itu hanya mampu finish di posisi enam dengan catatan 19 kali menang, sembilan kali imbang, dan 10 kali kalah. Dengan kondisi itu, mereka gagal lolos ke Liga Champions 2019/20.

Di Liga Champions 2018/19, mereka juga tersingkir di perempatfinal dari Barcelona. Bahkan, Blaugrana mampu menembus semifinal dengan menang agregat 4-0 atas klub Setan Merah.

Hal ini tampaknya menggelitik Neville untuk turut mengomentari kinerja dari Solskjaer seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Football London.

"Saya sedikit menghargai kepemimpinan Ole. Namun bagaimanapun juga, ia tetap harus berbenah," ujar Neville.

"Saya ingat ketika Mauricio Pochettino pertama kali menangani Tottenham. Saya datang untuk melihatnya dan ternyata dia melakukan hal unik. Dia membagi tim menjadi dua, satu adalah tim yang akan ia gunakan, satunya lagi tidak. Sekarang, lihatlah bagaimana prestasi klub itu," lanjutnya.

"Dia telah melakukan hal yang sangat cerdas, entah dalam permainan di lapangan atau transfer. Itulah hal yang harus dilakukan oleh Manchester United saat ini," pungkasnya.

Gary Neville sendiri pernah membela klub yang bertempat di Old Trafford itu pada 1992-2011. Sehingga, ia tentu memiliki pengalaman yang membuatnya mampu melihat apa yang sebaiknya dilakukan oleh mantan klubnya itu untuk berbenah diri.