Bola Internasional

Raih Gelar Keenam Liga Malaysia, Ini 3 Keunggulan JDT Dibanding Klub Indonesia

Sabtu, 29 Juni 2019 07:12 WIB
Penulis: Martini | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Johor Darul Ta'zim vs Persija Jakarta. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Johor Darul Ta'zim vs Persija Jakarta.

INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Johor Darul Ta’zim (JDT) sukses meraih gelar keenam berturut-turut sejak musim 2014 di Liga Super Malaysia. Gelar musim ini dipastikan setelah JDT menumbangkan tuan rumah Melaka United di Stadion Hang Jebat, Kamis (27/06/19) malam dengan skor 2-1.

Terlepas dari prestasi mengagumkan yang ditorehkan JDT, setidaknya ada tiga hal yang menjadi sorotan dan justru saat ini belum sepenuhnya dapat diterapkan di sepak bola Indonesia.

Padahal jika salah satu klub dapat melakukan hal yang serupa, maka bukan tidak mungkin pencapaian dan prestasinya mampu melebihi klub asal Malaysia tersebut.

Berikut INDOSPORT mencoba mengulas tiga hal yang menjadi keunggulan JDT dibandingkan dengan klub sepak bola asal Indonesia.

1. Duet Pemain Asing dan Lokal

Khusus pada musim 2019 ini, Johor Darul Ta’zim memiliki materi pemain berkelas yang sama rata di setiap lini, mulai dari striker hingga bek, mulai dari pemain asing hingga lokal. Dari lini depan saja, duet Gonzalo Cabrera, Diogo Luis Santo, dan pemain lokal Safawi Rashid menjadi trio paling berbahaya dalam sejarah Liga Malaysia.

JDT memastikan gelar juara setelah pertandingan pekan ke-18, dan tiga pemain itu telah membukukan total 26 gol, atau rata-rata 1,4 gol per satu laga dengan durasi 90 menit. Sementara total gol yang dilesakkan seluruh pemain musim ini adalah 39 gol hanya dalam 18 laga saja, dan angka ini tentu akan terus bertambah di empat laga tersisa.

2. Tak Banyak Rombak Pemain

Hal lainnya yang sangat membedakan JDT dan sejumlah klub Tanah Air adalah sistem bongkar pasang pemain. Patut diperhitungkan bagaimana JDT mengelola para pemainnya, sehingga tidak ada satu pun pemain yang minggat di bursa transfer pertengahan musim lalu.

JDT saat itu menjadi satu-satunya klub yang tidak melakukan perubahan apapun pada jendela transfer. Ini semakin mengukuhkan kesiapan JDT untuk mencapai target musim ini, yakni untuk bersaing di Liga Champions Asia (ACL) 2019.

3. Manajer Tim Turun Tangan

Jika klub di Indonesia memberikan posisi manajer kepada seseorang yang hanya mengelola kelangsungan tim, lain halnya dengan JDT yang justru memiliki manajer seorang yang aktif di lapangan.

Posisi manajer JDT saat ini dipegang oleh Luciano Figueroa, dan ia terlibat langsung dalam latihan dan pemberian arahan bersama pelatih kepala, Benjamin Mora.

Awalnya strategi ini terlihat asing, namun kini pasangan Luciano-Mora telah membuktikan keduanya dapat bekerja sama untuk memastikan penggawa JDT melakukan yang terbaik di lapangan.