Liga Italia

'Nekat' Datangkan Matthijs de Ligt, Juventus Sejatinya Tak Berjodoh dengan Pemain Belanda

Rabu, 17 Juli 2019 10:09 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© TF-Images/Getty Images
Matthijs de Ligt melakukan selebrasi saat melawan Tottenham. Copyright: © TF-Images/Getty Images
Matthijs de Ligt melakukan selebrasi saat melawan Tottenham.

INDOSPORT.COM - Klub Serie A, Juventus, bisa jadi kurang berjodoh dengan Matthijs de Ligt karena sang pemain yang berasal dari Belanda. 

Matthijs de Ligt akhirnya tiba di Turin untuk melakukan tes medis sebelum resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Juventus.

Sempat simpang siur dalam beberapa pekan terakhir, kabar kepindahan Matthijs de Ligt ke Juventus selangkah lagi akan segera menjadi kenyataan.

Kepastian itu diketahui melalui unggahan foto di media sosial Instagram Juventus, yang memperlihatkan kedatangan De Ligt di Turin, menggunakan pesawat jet pribadi pada Selasa (16/07/19) malam waktu setempat atau Rabu (17/07/19) dini hari WIB. 

Datangnya Matthijs de Ligt jelas sangat ditunggu-tunggu fans Juventus. Sebab, De Ligt memiliki reputasi mentereng di klub lamanya, Ajax Amsterdam. 

Menjadi kapten di usia 19 tahun, ia menjadi tembok kokoh tak tergantikan yang membantu Ajax menembus semifinal Liga Champions dan menjuarai Eredivisie. 

Namun, Juventus tak bisa tenang begitu saja. Sebab, jika menilik sejarah klub, Bianconeri sejatinya tak begitu akrab dengan pemain-pemain Belanda. 

Berbeda dengan AC Milan atau Inter Milan, Juventus jarang menggunakan jasa pemain Belanda, apalagi di posisi bek. Sepanjang sejarah klub, hanya satu saja pemain asal Negeri Kincir Angin yang menjadi legenda klub. 

Sosok itu adalah Edgar Davids. Davids didatangkan Juventus dari AC milan pada paruh musim 1997/98. Selama tujuh tahun berseragam hitam putih Davids mencatatkan 235 laga dan 10 gol. Pemain yang identik dengan kacamata itu membantu Juventus meraih tiga gelar scudetto.

Ada dua lagi pemain Belanda yang pernah memperkuat Juventus, mereka adalah Eljero Elia dan Edwin van der Sar. Karier Van der Sar bisa dibilang tak terlalu gemilang karena ia hanya dua musim saja di Turin. 

Selain itu, ia juga tidak meraih gelar bergengsi seperti scudetto atau Liga Champions. Sementara Eljero Elia lebih tragis. Dibeli dari Hamburg SV pada 2012, ia hanya mencetatkan lima penampilan. 

Dengan catatan ini, apakah Matthijs de Ligt mampu mendobrak tradisi pemain Belanda di Juventus dan menciptakan sejarah baru? Layak untuk ditunggu.