Liga Indonesia

Ponaryo Tegaskan Calon Ketua Umum PSSI Harus Berintegritas

Rabu, 17 Juli 2019 21:50 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Zainal Hasan/INDOSPORT
General Manager APPI, Ponaryo Astaman. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
General Manager APPI, Ponaryo Astaman.

INDOSPORT.COM Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menilai ada dua kriteria yang wajib dipenuhi sebagai calon Ketua Umum PSSI. Diutarakan oleh General Manager APPI, Ponaryo Astaman, menilik dari riset yang dibuat oleh Ganesport Institute.

Ganesport Institute memang baru saja melakukan riset mengenil kriteria yang cocok untuk Ketua Umum PSSI. Dalan survey tersebut setidaknya ada  tujuh kriteria yang harus dimiliki calon Ketua Umum PSSI yang baru.

Ketujuh kriteria hasil survey yang dimaksud adalah berintegritas, jauh dari politik, skill kepemimpinan dan manajerial yang teruji, sangat senior, paham sepak bola, independen dan harus aktif dalam diplomasi. 

“Dari tujuh kriteria hasil survey itu sebenarnya sudah pas, tapi yang paling penting independen dan integritas,” ucap Ponaryo.

Pria yang kerap disapa Popon ini menilai integritas dalam hal ini adalanya banyak kepentingan di PSSI yang harus bisa diakomodir tanpa adanya kepentingan tertentu. Begitu juga dengan harus adanya ketegasan, kewibawaan di dalam kepemimpinan untuk anggota.

“Independen itu paling banyak disebut orang politik, katanya. Itu juga referensi kriteria umum. Kemudian dalam hal hubungan federasi dengan ke pemerintah, sponsor dan pihak AFC, FIFA dan lainnya,” katanya.

“Independen ini maksudnya tidak bisa dipengaruhi, punya kecerdasan berpikir untuk federasi dan kepentingan sepak bola indonesia,” jelas mantan pemain Timnas Indonesia itu. 

Ponaryo memahami bahwa sepak bola tidak bisa dipisahkan dengan politik. Namun, dalam sepak bola juga diperlukan independen dan integritas dalam berpolitik.

“Jangan sampai alasan politik jadi merusak sepak bolanya. Itulah fungsi independen dan integritas. Jangan sampai hubungan politik yang seharusnya dijalankan sewajarnya, menjadi benefit positif, tapi justru malah diakomodir oleh kepentingan itu [politik],” terang Ponaryo.

“Kunci sebenarnya itu KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI nanti yang menentukan komite pemilihan dan banding, untuk menentukan kriteria yang dipilih. Jika ingin memperbaiki sistem, kita lihat tim yang dibentuk ini,” tutup Ponaryo Astaman.