Liga Inggris

Profil Klub Liga Primer Inggris 2019/20: Manchester United, Raja Inggris yang Realistis

Selasa, 6 Agustus 2019 12:45 WIB
Editor: Juni Adi
© twitter.com/manutd
Ole Gunnar Solskjaer mengucapkan terima kasih kepada para suporter The Reds Devil usai pertandingan Manchester United vs Barcelona, Kamis (110419) dini hari WIB. twitter.com/manutd Copyright: © twitter.com/manutd
Ole Gunnar Solskjaer mengucapkan terima kasih kepada para suporter The Reds Devil usai pertandingan Manchester United vs Barcelona, Kamis (110419) dini hari WIB. twitter.com/manutd
Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer

Musim ini Manchester United akan menapaki asa baru bersama sang legenda mereka, Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih berusia 46 tahun itu ditunjuk jadi pelatih menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018 lalu.

Awalnya, Solskjaer didapuk sebagai caretaker untuk sisa pertandingan musim lalu. Akan tetapi kehadirannya membawa dampak positif dan mengembalikan Paul Pogba cs ke jalur kemenangan.

Salah satu catatan mengejutkannya adalah ketika membawa United tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan secara beruntun, serta mampu menyingkirkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions 2018/19.

Terkesan dengan hasil tersebut, manajemen pun memutuskan untuk menaikan status menjadi pelatih permanen. Ia dikontrak hingga tahun 2022 mendatang dengan target juara di setiap kompetisi yang diikuti.

Akan tetapi keputsan memberi kontrak pelatih permanen terhadap Solskjaer sempat mendapat kritikan, khususnya di kalangan fans Setan Merah.

Apalagi setelah performa tim mengalami penurunan di 12 pertandingan akhir, terutama usai dikalahkan Arsenal di Liga Primer Inggris dengan skor 0-2.

Sejak saat itu, United hanya bisa meraih 2 kali kemenangan dan dua hasil imbang di semua kompetisi. 8 laga sisanya berakhir dengan kekalahan.

Hal tersebut membuat Solskjaer dinilai bukanlah sosok yang tepat, karena ia minim pengalaman menangani tim sekelas Manchester United meski pernah melatih di Inggris.

Kala itu ia sempat menangani Cardiff City pada musim 2013/14. Sayang, dirinya gagal menyelamatkan Cardiff dari degradasi pada musim tersebut, di mana saat itu finis di dasar klasemen.

Dari 30 laga yang dilaluinya bersama The Bluebird, ia hanya mencatatkan sembilan kemenangan, lima imbang, dan 16 kalah. 

Namun mantan pemain Manchester United, Robin van Persie meminta para pendukung untuk sabar dan tetap mendukung Ole Gunnar Solskjaer. Karena menurutnya, sukses membutuhkan waktu.

"Standar sukses yang ditetapkan di MU sangat tinggi. Terlihat kejam memang meski mereka sudah meraih gelar di luar Premier League," kata Van Persie seperti dilansir BT Sports.

"Manchester United harus meniru Manchester City dan Liverpool yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan filosofi manajernya. Mungkin pada musim pertama mereka meraih gelar, musim berikutnya tidak sama sekali, atau musim selanjutnya meraih tiga gelar sekaligus," paparnya. 

Pemain Bintang: David De Gea

© Twitter / Manchester United
Kiper Manchester United, David de Gea usai kemenangan melawan Tottenham Hotspur, Senin (14/01/19) Copyright: Twitter / Manchester UnitedKiper Manchester United, David de Gea usai kemenangan melawan Tottenham Hotspur, Senin (14/01/19)

David De Gea diyakini masih akan jadi pemain kunci di Manchester United musim depan, dalam upaya mereka bersaing merebut gelar Liga Primer Inggris.

Ketangguhannya di bawah mistar gawang dan mempunyai refleknya yang luar biasa, membuatnya kerap jadi figure penting dalam mendapatkan poin meski lini bertahan timnya yang kadang-kadang tampil melawak.

Musim lalu, penampilan De Gea memang sedikit meredup karena hanya mampu menciptakan 7 kali clean sheet. Hal itu juga tidak lepas dari performa buruk yang ditampilkan oleh rekan-rekannya di lini belakang.

Karena itulah De Gea sering berjibaku menyelamatkan gawangnya dari serangan-serangan lawan. Ia bahkan menempati urutan ke-4 sebagai kiper yang banyak melakukan penyelamatan, dengan 122 saves.

Namun, dengan kehadiran dua pemain belakang baru Wan-Bissaka dan Harry Maguire, serta sudah mulai beradaptasinya Victor Lindelof bukan tidak mungkin lini pertahanan Manchester United musim depan, bisa tampil jauh lebih baik dan tangguh dengan kehadiran David De Gea.