Liga Inggris

Profil Klub Liga Primer Inggris 2019/20: Manchester United, Raja Inggris yang Realistis

Selasa, 6 Agustus 2019 12:45 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:
Bedah Taktik dan Skuat

Berbeda di musim-musim sebelumnya, kali ini Manchester United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer tidak banyak melakukan pergerak di bursa transfer musim panas ini.

Hal itu bisa dilihat dari tiga pemain yang baru didatangkan, yakni Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace, Daniel James dari Swansea City dan Harry Maguire dari Leicester City. 

Kendati baru mendatangkan tiga pemain anyar, Solskjaer nampaknya merasa cukup puas dengan kondisi timnya saat ini setelah melakoni enam pertandingan di pramusim yang berhasil disapu bersih dengan kemenangan.

"Kami terlihat bagus. Tentu saja kami masih mengerjakan beberapa hal selama musim panas. Itu tidak pernah mudah," ujar Solskjaer kepada Sky Sports News.

"Klub sudah sangat bagus dan bursa sangat sulit. Kami sedang mencoba untuk sampai di awal musim dengan skuat yang kami inginkan."

Meski menuai hasil positif, bukan berarti The Red Devils sempurna. Sebab masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki Solskjaer, jika ia ingin mengangkat trofi di akhir musim nanti.

Jika dilihat dari pemain yang diturunkan pada turnamen pramusim ICC 2019, susunan starting XI intu United sebenarnya sudah terlihat jelas. Meski tak menutup kemungkinan akan melakukan beberapa perubahan, karena mereka masih memburu beberapa pemain baru seperti Paulo Dybala dan Harry Maguire.

Poros Ganda Lini Tengah Jadi Mesin Utama

Mengandalkan formasi 4-2-3-1, Man United mengandalkan dua pemain tengah untuk tampil spartan, sebagai kunci permainan. Posisi tersebut ditempati oleh Scott McTominay/Nemanja Matic dan Paul Pogba.

Ketiganya mempunyai tugas yang sebarnya hampir sama, yakni memenangi bola di lini tengah sehingga bisa menguasai jalannya pertandingan. Hanya saja, perannya yang berbeda.

Nemanja Matic dan Scott McTominay yang mempunyai postur badan cukup tinggi, berperan sebagai ball-winning midfielder. Fokusnya lebih ke menjaga kedalam, dan mematahkan setiap serangan lawan.

Maka dari itu kita bisa lihat baik Matic maupun McTominay, jarang berada di area sepertiga akhir kecuali situasi bola mati.

Sementara Paul Pogba, punya peran lebih kompleks. Meski sama-sama berfokus jadi lini penyeimbang, hanya saja ia lebih konsentrasi untuk menyerang. Selama ini peran seperti itu biasa disebut dengan istilah gelandang box-to-box.

Pada saat mendapatkan bola di tengah, Pogba dapat melewati lawan atau memenangi duel lainnya. Sehingga ia punya opsi terbuka terhadap gawang, untuk kemudian menembak atau memberi umpan.

Keleluasaan Pogba terhadap taktik bermain yang diterapkan oleh Manchester United, membuatnya tampil trengginas. Hal itu bisa dilihat ketika Solskjaer masuk menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018 lalu.

Berdasarkan catatan Opta, Paul Pogba terlibat dalam empat gol (2 gol dan 2 assist) yang diciptakan Manchester United di dua laga kepemimpinan Solskjaer. Sementara torehan yang sama (1 gol dan 3 assist) tersebut baru bisa diciptakan pemain asal Prancis itu di 12 laga bersama Mourinho.

Hal semacam ini yang tak dipunyai pemain Man United lain (dalam tiga musim terakhir), sehingga pilihannya hanya memberi umpan ke sayap, bahkan ke belakang.

Mencari Variasi Lini Serang, dan Menutupi Boroknya Lini Belakang

Meski skema utama Manchester United sudah terbentuk seperti yang dijabarkan di atas, Solskjaer tetap saja tetap membutuhkan variasi serangan, untuk diperlukan ketika berhadapan dengan lawan yang memiliki taktikal bertahan cukup kuat dan serangan yang mematikan di lapangan.

Hal ini sudah diuji ketika mereka berhadapan dengan Barcelona di perempatfinal Liga Champions serta melawan Liverpool dan Manchester City  di Liga Primer Inggris musim lalu.

Penetrasi yang dilakukan belum berhasil menciptakan banyak peluang matang, serta sulitnya membongkar pertahanan lawan sehingga membuat Romelu Lukaku terbelenggu di lini depan.

Di sisi lain, kelemahan lainnya juga  ada di lini bertahan yang digawangi oleh Phill Jones, Chris Smalling, Marcos Rojo, Victor Lindelof, dan Eric Bailly musim lalu. 

Tiga nama awal kerap melakukan blunder-blunder fatal, dan hanya Lindelof yang mampu bermain konsisten bersama Eric Bailly.

Sayangnya, Bailly harus absen di awal-awal musim ini karena cedera di pramusim. Namun, masalah tersebut bisa diatasi dengan kehadiran Maguire dan Wan-Bissaka yang tampil mengesankan selama pramusim.

Skuat Manchester United di Liga Primer Inggris 2019/20 (per 6 Agustus 2019)

Kiper: David De Gea, Sergio Romero, Joel Pereira, Lee Grant

Bek: Victor Lindelof, Eric Bailly, Phil Jones, Chris Smalling, Marcos Rojo, Axel Tuanzebe, Luke Shaw, Ashley Young, Aaron Wan-Bissaka, Diogo Dalot, Matteo Darmian, Timothy Fous-Mensah, Harry Maguire.

Tengah: Nemanja Matic, Paul Pogba, Fred, Scott McTominay, Juan Mata, Andreas Pereira, Daniel James, Jesse Lingard.

Depan: Anthony Martial, Marcus Rashford, Romelu Lukaku, Alexis Sanchez.

© INDOSPORT
Starting terbaik Machester United Liga Primer Inggris. Copyright: INDOSPORTStarting terbaik Machester United Liga Primer Inggris.