Liga Indonesia

Kondisi Terkini Pemain PSIS Semarang yang Sempat Dibawa Ambulans

Kamis, 8 Agustus 2019 13:30 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Lanjar Wiratri
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Bek PSIS Rio Saputro saat melakukan latihan rutin di Lapangan Demon, Magelang. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Bek PSIS Rio Saputro saat melakukan latihan rutin di Lapangan Demon, Magelang.

INDOSPORT.COM – Pemain belakang PSIS Semarang, Rio Saputro, harus ditandu keluar lapangan menggunakan ambulans saat timnya melawan Persipura Jayapura pada laga pekan ke-13 kompetisi Shopee Liga 1 2019. PSIS pun memberikan update mengenai kondisi terakhir sang pemain.

Pria asal Jepara ini mengalami masalah di kepalanya usai melakukan perebutan bola dengan legiun asing Persipura, Mamadou Samassa di penghujung pertandingan yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Selasa (6/8/2019) malam.

Usai kejadian tersebut, Rio Saputro kini berangsur membaik dan diharapkan segera pulih oleh timnya supaya bisa memperkuat PSIS pada laga selanjutnya melawan Semen Padang.

“Kondisinya (red-Rio) sudah membaik, memang ada memar di kepalanya. Saat ini masih dalam pengawasan, tetapi tidak ada masalah yang berarti,” ujar dokter tim Dwi Yoga Yulianto kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT Kamis (8/8/19) pagi.

“Untuk sembuh totalnya belum bisa kami pastikan, namun jika gejala pusing dan mualnya sudah hilang berarti ia semakin membaik,” imbuh pria yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro tersebut.

Tim dokter juga masih menunggu kondisi terkini sang pemain. Pasalnya, PSIS setelah libur dua hari baru akan berlatih pada Jumat (9/8/19) sore. Mereka tidak berani langsung memberi rekomendasi karena khawatir cederanya akan semakin parah.

“Kami akan lihat sampai hari ini (red-Kamis), kalau memang sudah tidak mengeluh pusing maka besok sudah diizinkan untuk latihan,” pungkas Dwi Yoga Yulianto.

Rio sendiri saat ditandu keluar dari lapangan terlihat menangis. Mungkin, tangisan dari pemain bernomor punggung 17 ini bukan karena mengalami sakit pada kepalanya, melainkan karena timnya mengalami kekalahan tiga kali beruntun saat bermain kandang.