Bursa Transfer

Alasan Presiden Napoli Berani Beli Mahal Pemain yang Sempat Diincar AC Milan

Rabu, 14 Agustus 2019 12:45 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© fifa.com
Aurelio De Laurentiis punya alasan mengapa Napoli berani membayar mahal untuk boyong Lozano. Copyright: © fifa.com
Aurelio De Laurentiis punya alasan mengapa Napoli berani membayar mahal untuk boyong Lozano.

INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Napoli tinggal menunggu waktu untuk meresmikan transfer pemain yang sempat jadi incaran AC Milan, Hirving Lozano.

Napoli dikabarkan sudah menyepakati harga Lozano di angka 42 juta euro atau setara Rp670 miliar. Harga itu adalah klausul pembelian permanen pemain sepak bola asal Meksiko tersebut.

Pembelian Lozano ini merupakan rekrutan termahal untuk Napoli di bursa transfer musim panas 2019. Sebelumnya, I Partenopei mendatangkan Kostas Manolas dengan harga 36 juta euro dan Elif Elmas dengan mahar 16 juta euro.

Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, ternyata memiliki alasan mengapa ia berani untuk memboyong Lozano dengan harga mahal ke San Paolo meski sudah mengucurkan dana besar sebelumnya.

Menurut laporan Calciomercato, Napoli dan PSV Eindhoven sudah menyepakati pembayaran untuk pembelian pemain sepak bola asal Meksiko ini akan dicicil. Sehingga, Laurentiis tidak keberatan untuk memboyong Lozano.

Lozano sendiri kabarnya bakal menandatangani kontrak berdurasi lima tahun. Pemain sepak bola berusia 24 tahun itu akan mendapatkan gaji sebesar 4,5 juta atau setara Rp71 miliar per tahunnya.

Hirving Lozano sendiri merupakan pemain sayap yang eksplosif. Sejak berseragam PSV Eindhoven pada 2017/18, ia telah mencetak 40 gol dari 79 laga. Ia berhasil merengkuh gelar Eredivisie Belanda dan Team of the Year pada musim pertamanya.

Tak hanya itu, Hirving Lozano juga telah menjadi pemain andalan di negara asalnya, Meksiko. Bahkan, ia sempat menjadi buah bibir dunia karena mencetak satu gol ke gawang Jerman di Piala Dunia 2018. Hal itu adalah salah satu penyebab Manuel Neuer dan kolega harus angkat koper lebih cepat di fase grup.