Liga Indonesia

Alasan Mundur Pelatih Fisik PSIS Semarang Pasca Pemecatan Jafri Sastra

Kamis, 15 Agustus 2019 10:09 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Isman Fadil
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Mantan Pelatih Fisik PSIS Semarang, Budi Kurnia ketika mengawasi para pemain melakukan peregangan. Foto: Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Mantan Pelatih Fisik PSIS Semarang, Budi Kurnia ketika mengawasi para pemain melakukan peregangan. Foto: Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT

INDOSPORT.COM – Budi Kurnia resmi melepaskan jabatan pelatih fisik di PSIS Semarang setelah mengumumkan melalui akun Instagram pribadinya, Rabu (14/8/19).

Nasib pria asal Garut ini memang menjadi pertanyaan besar bagi kalangan suporter Laskar Mahesa Jenar pada beberapa hari terakhir setelah Jafri Sastra diberhentikan oleh manajemen klub akibat rentetan hasil buruk dalam tiga pertandingan terakhir.

Pasalnya Budi Kurnia merupakan pelatih fisik yang datang ke PSIS setelah klub asal Ibukota Jawa Tengah tersebut menunjuk Jafri Sastra pada Bulan Agustus tahun lalu. Ia sebelumnya juga telah bekerja sama dengan pelatih asal Payakumbuh tersebut saat masih berada di Persis Solo.

Usai mengumumkan kejelasan nasibnya tersebut, Budi Kurnia akhirnya memberi komentar tentang alasannya ia memilih mengundurkan diri. Padahal di satu sisi, manajemen klub ingin mempertahankannya di kursi pelatih fisik.

“Mungkin lebih ke prinsip saya seperti orang yang mengajak saya siapa, orang yang memberi ruang kerja kepada saya siapa. Walaupun yang menggaji saya pihak klub, namun kami datang bareng. Orang tersebut sebenarnya mencegah saya untuk keluar,” ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.com, Kamis (15/8/19) pagi.

Orang yang dimaksut oleh Budi Kurnia yakni Jafri Sastra. Mantan pelatih fisik Persiba Balikpapan ini merasa tidak enak apabila tetap bertahan di PSIS tetapi orang yang mengajaknya ke klub tersebut sudah tidak berada di tempat yang sama.

Coach Jafri sebenarnya menyarankan saya untuk bertahan, namun saya tetap memilih pilihan saya. Mungkin ini juga pertanda dari Tuhan supaya saya menyelesaikan tesis saya,” imbuhnya.

Usai tak lagi di PSIS, pria yang akan berusia 30 tahun pada Bulan September ini berjanji akan menyelesaikan tesis S2 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan menunggu ayahnya yang saat ini tengah sakit.

Tak lupa, ia juga mendoakan untuk PSIS Semarang supaya tahun ini lebih berprestasi di tangan pelatih baru dan mampu finis di posisi delapan besar. Sebagai ganti Budi Kurnia, manajemen Laskar Mahesa Jenar menunjuk pelatih fisik asal Brasil yakni Emilio.