Liga Indonesia

Seberapa Tepat Kebijakan Bongkar Pasang Besar-besaran PSIM Yogyakarta?

Senin, 19 Agustus 2019 16:51 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Yohanes Ishak
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
PSIM Yogyakarta resmi memperkenalkan enam pemain baru yakni Hendra Wijaya, Saldy (PSM), Achmad Mahrus Bahtiar (Barito Putera), Nugroho Fachturohman (Persija), Sutanto Tan (Bali United), dan Witan Sulaeman di Wisma PSIM, Minggu (18/08/19). Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
PSIM Yogyakarta resmi memperkenalkan enam pemain baru yakni Hendra Wijaya, Saldy (PSM), Achmad Mahrus Bahtiar (Barito Putera), Nugroho Fachturohman (Persija), Sutanto Tan (Bali United), dan Witan Sulaeman di Wisma PSIM, Minggu (18/08/19).
Kebijakan Bongkar Pasang Besar-besaran PSIM

PSIM Yogyakarta mengakhiri paruh musim Liga 2 2019 di urutan kedua dengan raihan 18 poin dari 10 pertandingan, terpaut 1 angka di bawah Persis Solo.

Laskar Mataran, julukan PSIM Yogyakarta, sebenarnya memiliki kans untuk menjadi juara paruh musim jikalau tak takluk 1-2 dari PSIM Yogyakarta di laga terakhir putaran pertama, Jumat (16/08/19).

Sebuah perjuangan yang nyaris bagi PSIM Yogyakarta, kecolongan di menit ke-77 berbuah petaka bagi anak asuh Aji Santoso hingga harus dikudeta Persis Solo.

Di kompetisi seberat Liga 2, tidak boleh ada kata nyaris. Semua harus pasti, menang adalah pencapaian mutlak agar terus bertahan di papan atas dan terus melaju ke fase akhir.

Demi menjaga momentum kemenangan, Aji Santoso mendatangkan pemain-pemain baru guna menambal kekurangan PSIM Yogyakarta di putaran pertama.

Pemain yang direkrut tentu harus sesuai kebutuhan, bukan asal belanja yang kemudian akan terbuang sia-sia di akhir kompetisi. Pemain-pemain tersebut setidaknya bisa menjadi tulang punggung PSIM Yogyakarta hingga nantinya naik kasta alias ada keberlanjutan.

Pemain yang didatangkan PSIM Yogyakarta memang mayoritas pernah merasakan atmosfer Liga 1. Beberapa di antaranya bahkan masih berusia muda dan potensi bersinar, seperti Sutanto Tan, Saldi Amiruddin, dan Nugroho Faturohman.

© INDOSPORT
Logo PSIM Yogyakarta. Copyright: INDOSPORTLogo PSIM Yogyakarta.

Sutanto Tan akan menawarkan variasi di lapangan tengah selain keberadaan Ichsan Pratama. Pemain yang sempat menjalani trial di Swedia itu akan membuat Ichsan lebih nyaman mengeksploitasi pertahanan lawan dan membangun serangan.

Saldi Amiruddin menawarkan ketajaman yang kurang dimiliki PSIM Yogyakarta dalam diri Rossi Norpihanis. Ia sempat membuktikan kemampuannya bersama PSM Makassar di Piala AFC 2019 dengan catatan 1 gol dan 1 assist.

Sementara itu, Hendra Wijaya, Syaiful Indra Cahya, dan Ahmad Markus Bachtiar sebenarnya jarang mendapatkan kesempatan bermain di Liga 1 2019. Meski begitu, ketiganya menawarkan pengalaman dan kelas yang berbeda jika tampil di Liga 2.

Syaiful akan melengkapi eksplosivitas Aditya Putra Dewa di sektor bek sayap, sementara Hendra menawarkan pengalaman yang barangkali belum dimiliki Fandy Edy sebagai salah satu bek potensial.

Tepat atau tidaknya keputusan bongkar pasang besar-besaran PSIM Yogyakarta akan terlihat ketika hasilnya telah ada. Semakin baik atau tidak, promosi atau tidak, dan ada keberlanjutan atau tidak.

Pergantian pelatih dari Erwan Hendarwanto ke Vladimir Vujovic hingga Aji Santoso sudah pasti mengubah banyak wajah dan gaya permainan PSIM Yogyakarta.

PSIM Yogyakarta hanya tidak boleh lupa untuk terus memperbaiki kesalahan dan tentu saja meraih hasil positif untuk dapat mewujudkan target promosi ke Liga 1.