In-depth

Profil Klub Serie A Italia 2019/20: Inter Milan, Menanti Kebangkitan Grande Inter!

Rabu, 21 Agustus 2019 08:10 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:
Pelatih: Antonio Conte

Antonio Conte resmi menandatangani kontrak bersama Inter Milan dengan durasi tiga musim hingga Juni 2022 mendatang, dan menerima bayaran 12 juta euro (sekitar 193,5 miliar rupiah) per musim.

Kedatangan Antonio Conte diharapkan dapat mengembalikan marwah Inter Milan sebagai raksasa Italia dan Eropa, serta mengganggu dominasi Juventus yang telah delapan tahun terakhir menguasai sepak bola di Negeri Pizza tersebut.

Apalagi, pelatih berusia 49 tahun tersebut merupakan salah satu 'biang keladi' keberhasilan Juventus meraih gelar Liga Italia musim 2011/12 lalu, yang terus berlanjut hingga masa kepelatihan Massimiliano Allegri musim 2018/19 lalu.

Gaya kepelatihan dan taktiknya berhasil mengubah Juventus menjadi tim yang sulit dikalahkan. Bahkan, di musim pertamanya melatih Juve, dia tak sekalipun menelan kekalahan di Serie A.

Catatan tersebut sudah menjadi bukti betapa jeniusnya Conte sebagai juru latih, dan menariknya di musim depan Inter akan merasakan kejeniusan itu serta bersiap untuk menghentikan hegemoni Juventus.

Kehadiran Conte pun disambut baik oleh CEO Inter Milan, Beppe Marotta yang menyakini jika pelatih baru mereka akan membawa wajah baru bagi La Beneamata yang selama beberapa musim terakhir tengah terpuruk.

“Conte masih merupakan motivator hebat untuk tim dan klub. Dia benar-benar fokus pada hal-hal kecil dan inilah yang membuat kami mencapai hasil penting. Kami semua bisa berkembang bersama dia.” ucapnya kepada Sky Sport Italia.

Satu hal yang membuat Inter era Antonio Conte kemungkinan bisa menyaingi Juventus adalah modal belanja pemain. Sampai saat ini pihak manajemen mau menuruti kemauan sang pelatih yang ingin memboyong Romelu Lukaku, serta beberapa pemain mahal lainnya.

Dengan modal dana yang lebih segar, Conte bisa leluasa membentuk tim dan ini bisa menjadi ancaman serius tim-tim papan atas termasuk Juventus.

Logikanya, jika tim seadanya yang ia latih delapan tahun lalu saja bisa ia bawa menjadi jawara, apa jadinya saat ia melatih tim yang mau memberikan uang lebih dalam berbelanja pemain bintang.

Pemain Bintang: Romelu Lukaku

© Claudio Villa/Inter
Romelu Lukaku saat melakukan selebrasi bersama pemain Inter Milan di laga uji coba. Copyright: Claudio Villa/InterRomelu Lukaku saat melakukan selebrasi bersama pemain Inter Milan di laga uji coba.

Cukup sulit menerka pemain yang bakal menjadi bintang, pasalnya hampir 80% skuat Inter Milan musim depan dihuni dengan wajah baru.

Terlebih kabar Antonio Conte yang ingin membuang Mauro Icardi di bursa transfer kali ini, membuat Inter Milan tak punya sosok yang mampu menjadi mesin gol.

Namun, hadirnya Romelu Lukaku sebagai ujung tombak membuat para Interisti berharap banyak dengan pemain asal Belgia tersebut.

Setelah diboyong dari Manchester United ke Inter Milan pada 8 Agustus 2019 yang lalu, Romelu Lukaku langsung menunjukkan taringnya dengan mencetak empat gol saat Nerazzurri memenangkan laga persahabatan lawan Virtus Bergamo.

Hal ini tentu merupakan pertanda baik bagi klub yang bertempat di Giuseppe Meazza itu. Artinya, mereka tidak salah pilih dalam mendatangkannya dari Manchester United di bursa transfer musim panas 2019.

Meski dianggap gagal bersinar saat membela Manchester United, namun catatan gol yang ia peroleh menunjukkan betapa ganasnya The Big Rome saat di depan gawang.

Membela Manchester United sejak 2017, Romelu Lukaku telah mencetak 42 gol dan menyumbang 13 assists dari total 96 pertandingan yang ia jalani di semua kompetisi.