Bola Internasional

5 Bek Tengah Terbaik di Dunia Masa Kini

Jumat, 23 Agustus 2019 11:07 WIB
Editor: Juni Adi
© Marc Atkins/Getty Images
Virgil van Dijk saat mengangkat trofi Liga Champions 2018/19. Copyright: © Marc Atkins/Getty Images
Virgil van Dijk saat mengangkat trofi Liga Champions 2018/19.

INDOSPORT.COM - Peran seorang bek di  permainan sepak bola dalam sebuah tim, sangatlah krusial. Sebab, tanpa bek yang tangguh dan handal, lini belakang mereka akan rapuh dan mudah dibobol oleh barisan penyerang lawan.

Selain itu, keroposnya lini belakang juga bisa membuat tim tidak akan mampu memenangkan pertandingan, meski mereka mempunyai stok striker yang tajam dalam hal mencetak gol.

Pemain berposisi bek sendiri jarang mendapat sorotan dalam kemenangan tim, karena kebanyakan dari mereka hanya fokus menjaga pertahanan, dan jarang mencetak gol ke gawang lawan.

Akan tapi bagi pecinta sepak bola sejati, aksi tekel dan blok bola yang dilakukan bek sama indahnya seperti melihat Cristiano Ronaldo  atau Lionel Messi  mencetak gol.

Lantas, siapa saja bek-bek terbaik di dunia saat ini? Berikut INDOSPORT coba merangkumnya:

5. John Stones (Manchester City)

Mantan bek termahal di dunia, John Stones mengalami peningkatan kualitas yang sangat pesat sejak bergabung dengan Manchester City dibawah asuhan Pep Guardiola.

John Stones merepresentasikan bek tengah modern yang dapat bertahan dan juga berandil membangun serangan seperti libero.

Diusianya yang baru menginjak 25 tahun, performa Stones diyakini masih akan terus berkembang. Bahkan, saat ini ia sudah menjadi andalan bagi Timnas Inggris, dan menciptakan tembok pertahanan yang kokoh bersama duet Harry Maguire.

Statistiknya di Liga Inggris musim lalu juga cukup bagus. Dari 24 pertandingan yang dimainkan, ia mampu membuat 69 persen tekel sukses, intercept 14, dan sapuan sebanyak 60 kali. 

4. Kalidou Koulibaly (Napoli)

Dalam beberapa musim terakhir, nama pemain Napoli, Kalidou Koulibaly menjadi salah satu bek tengah yang populer di Italia. Kemampuan dan ketangguhannya dalam menjaga area bertahan, menjadi salah satu faktor ia banyak incar klub top Eropa.

Pemain asal Senegal ini memiliki atribut defending yang bagus. Hal tersebut membuat pelatih Napoli, Carlo Ancelotti enggan mengganti posisinya dengan pemain lain. Selalu diturunkan di setiap pertandingan Serie A musim lalu, adalah buktinya. 

3. Sergio Ramos (Real Madrid)

Selanjutnya ada nama Sergio Ramos. Pemain asal Spanyol ini dikenal tak mempunyai kompromi dalam menjaga lini bertahan timnya. 

Real Madrid dan Timnas Spanyol telah merasakan bagaimana tangguhnya seorang Ramos sebagai bek tengah. El Real diantarnya merebut trofi Liga Champions tiga kali beruntun, sedangkan La Furia Roja dibawanya merebut 2 kali Piala Eropa dan 1 kali juara dunia.

Bahkan, namanya juga kerap menghiasai jajaran 11 pemain terbaik versi FIFA di setiap tahunnya dalam tajuk  FIFA FIFPro World XI. 

Ramos, 32 tahun masih akan jadi salah satu bek tengah terbaik di Eropa dan dunia dengan kombinasi: pengalaman, kualitas, dan jiwa kepemimpinan yang kuat.

2. Matthijs de Ligt (Juventus)

Kesuksesan membawa Ajax Amsterdam ke semifinal Liga Champions musim lalu, membuat nama bek tengah Matthijs de Ligt melejit.

Hal tersebut tak lepas dari perannya dalam menjaga gawang Ajax selama babak kualifikasi hingga fase gugur. Ia tangguh, dan juga tajam di area kotak penalti dalam memanfaatkan bola-bola mati.

Keunggulannya tenang, lugas, disiplin dan hebat dalam duel udara. Tak heran jika dirinya menjadi pemain muda paling diperhitungkan saat ini.

Meski usianya masih muda, ia sudah jadi salah satu bek terbaik di dunia. De Ligt diprediksi jadi pemain hebat di masa mendatang, ditambah kini bergabung dengan tim tangguh Juventus yang mempunyai banyak bek tengah hebat berpengalaman, yang bisa dipelajarinya.

1. Virgil van Dijk (Liverpool)

Sebelum Harry Maguire, nama Virgil Van Dijk adalah bek termahal di dunia musim lalu. Ia diboyong dari Southampton dengan biaya 70 juta poundsterling

Namun harga tersebut berhasil dibayar oleh Van Dijk dengan mengantarkan Liverpool menjadi finalis Liga Champions 2017/18, juara Liga Champions satu musim setelahnya.

Selain itu, ia juga jadi tembok kokoh The Reds di Liga Inggris. Rekor hanya kalah satu kali musim lalu dan hanya kebobolan sebanyak 22 gol, adalah bukti ketangguhannya.