Bola Internasional

Misi Orang Ketiga Terkaya di Inggris Usai Membeli Klub Gurem Ligue 1 Prancis, OGC Nice

Kamis, 29 Agustus 2019 20:08 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Isman Fadil
© Getty Images
Orang terkaya ketiga di Inggris, Sir Jim Ratcliffe, memiliki misi membawa OGC Nice masuk dalam jajaran tim elit dan bermain di Liga Champions Copyright: © Getty Images
Orang terkaya ketiga di Inggris, Sir Jim Ratcliffe, memiliki misi membawa OGC Nice masuk dalam jajaran tim elit dan bermain di Liga Champions

INDOSPORT.COM - Orang terkaya ketiga di Inggris, Sir Jim Ratcliffe, memiliki misi membawa salah satu klub gurem Ligue 1 Prancis yang baru ia akuisisi, OGC Nice, masuk dalam jajaran tim elit dan bermain di Liga Champions.

Seperti yang diwartakan Squawka, Jim Ratcliffe pun memberikan alasannya mengapa ia mengakuisisi OGC Nice melalui perusahan yang ia kuasai, INEOS. Bagi pria berusia 66 tahun ini, klub berjuluk Les Aiglons ini memiliki potensi baik dari segi nilai dan bisnisnya.

"Kami telah mencari berbagai klub yang ada dan kami sesuaikan dengan potensi dan nilai INEOS. Saya rasa OGC Nice memenuhi hal tersebut," ujar Ratcliffe.

Sir Jimmy Ratcliffe bahkan berjanji akan membawa OGC Nice meraih tiket ke Liga Champions secara rutin setiap musimnya. Hal tersebut akan ia buktikan melalui sebuah investasi bagi klub yang finis di peringkat ketujuh di Ligue 1 Prancis 2018/19.

"Dengan beberapa investasi yang terukur, kami ingin membuat OGC Nice sebagai tim yang mampu bersaing di level Eropa (Liga Champions) secara rutin dan mempertahankan tradisi tersebut," pungkasnya.

Ratcliffe sendiri melalui INEOS dikabarkan membeli OGC Nice dengan nilai 100 juta euro (sekitar Rp1,5 tirliun). Tawaran itu sudah diberikan sejak tahun lalu dan baru direalisasi saat ini. Ia pun memiliki pengalaman menjadi pemilik klub sepak bola. Pada 2017, orang terkaya nomor tiga di Inggris membeli klub Swiss, Lausanne.

Sebelumnya Sir Jimmy Ratcliffe digadang-gadang akan membeli saham Chelsea dari Roman Abramovich. Namun pria asal Rusia tersebut enggan melepas klub yang telah ia kuasai sejak musim 2003/04.