Liga Indonesia

Prihatin Insiden Penembakan Suporter Brajamusti, PSIM Yogyakarta Beri Bantuan Hukum

Jumat, 30 Agustus 2019 12:50 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Lanjar Wiratri
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Ribuan Brajamusti saat menyanyikan lagu 'Aku Yakin dengan Kamu' bersama penggawa PSIM Yogyakarta di di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (03/08/19) sore Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Ribuan Brajamusti saat menyanyikan lagu 'Aku Yakin dengan Kamu' bersama penggawa PSIM Yogyakarta di di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (03/08/19) sore

INDOSPORT.COM - Penembakan sembilan anggota suporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti usai pertandingan melawan Mitra Kukar, Selasa (27/08/19) mendapat perhatian serius dari manajemen. CEO PSIM, Bambang Susanto, mengutuk dan menyesalkan insiden yang menimpa suporternya tersebut.

"Saya sudah mendengar kabar dari peristiwa tersebut kemarin. Pastinya kami prihatin sekali, mengapa ada insiden seperti itu," kata Bambang saat dihubungi INDOSPORT, Jumat (30/08/19).

Dirinya mendukung penuh rencana DPP Brajamusti yang akan menempuh jalur hukum. Brajamusti memang dalam waktu dekat akan melaporkan kasus tersebut ke Polda DIY.

"Kami akan memberikan bantuan hukum untuk teman-teman suporter. Langkah apa saja yang bisa manajemen berikan akan kami komunikasikan lagi dengan teman-teman Brajamusti," tegas pria yang juga seorang pengusaha tersebut.

Bambang juga memuji sikap Brajamusti yang tidak terpancing dengan insiden tersebut. Dirinya berharap kasus itu ditangani dengan cepat dan tepat.

"Memang harus ditempuh jalur hukum. Kalau didiamkan saja kekhawatiran kami bisa terjadi lagi (insiden penembakan)," ujarnya.

"Saya menghargai respon teman-teman suporter yang tidak membalas. Menyerahkan sepenuhnya ke hukum adalah jalan yang paling tepat," ungkap pria asal Semarang tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sembilan anggota Brajamusti tertembak di bagian kaki, bahu, dan lengan usai menyaksikan laga melawan Mitra Kukar di Stadion Mandala Krida. Sementara empat orang menjalani operasi pengambilan proyektil.