In-depth

Ada Peran Besar Darije Kalezic Atas Mandulnya Eero Markkanen di Liga 1?

Sabtu, 31 Agustus 2019 17:16 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Official PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic. Copyright: © Official PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic.

INDOSPORT.COM - Intip peran besar pelatih Darije Kalezic atas mandulnya penyerang asing Eero Markkanen selama paruh pertama Shopee Liga 1 Indonesia 2019.

Kiprah penyerang Finlandia Eero Markkanen di paruh pertama Liga 1 memang cukup memprihatinkan, sempat menjadi andalan bahkan top skor PSM di ajang Piala AFC 2019, namun di kompetisi resmi Liga 1 ia malah mandul.

Total pemain berusia 28 tahun tersebut baru mencetak satu gol dari enam pertandingan, posisinya di PSM Makassar pun kerap kali tergantikan oleh Ferdinand Sinaga ataupun Guy Junior.

Jika melihat dari rapornya diawal-awal berseragam PSM Makassar serta penampilannya di Piala AFC 2019, Eero Markkanen sejatinya merupakan striker cukup berbahaya dan berpotensi menjadi top skor.

Namun kurangnya menit bermain membuat tajinya di Liga 1 kurang begitu terlihat, dan peran Darije Kalezic sebagai pelatih PSM sedikit bertanggung jawab atas menurunnya peforma Eero Markkanen.

Melansir dari laman transfermarkt.com, diketahui jika Eero Markkanen tak pernah berhenti berkontribusi dalam gol yang dibuat PSM Makassar saat awal-awal ia bergabung setidaknya di ajang Piala Indonesia serta Piala AFC 2019.

Di mulai pada laga debutnya sebagai starter di PSM Makassar, di mana Eero langsung mencetak empat gol saat melibas Perseru Badak Lampung di Piala Indonesia 2018.

Keran gol Eero pun terus mengalir di ajang Piala AFC 2019, total dari empat pertandingan dirinya tak pernah berhenti mencetak gol dan berhasil mengoleksi lima gol serta satu asis, sekaligus membawa PSM lolos dari babak penyisihan grup.

Sayangnya Eero Markkanen yang tengah on fire malah diistirahatkan pelatih PSM, hal tersebut sangat berimbas kepada peformanya di lapangan.

Memang sebelum diistirahatkan Eero Markkanen tampil kurang menjanjikan dengan tak mencetak satu gol pun saat melawan Bhayangkara FC di leg pertama perempat final Piala Indonesia, namun pada leg kedua dia berkontribusi membawa PSM lolos ke semifinal dengan memberi satu asis.

Catatan tersebut harusnya menjadi poin penting bagi Darije Kalezic, bahwa Eero Markkanen merupakan salah satu penyerang cukup berbahaya dan berguna bagi tim.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Eero Markkanen duel dengan beberapa pemain Lao Toyota Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTEero Markkanen duel dengan beberapa pemain Lao Toyota

Namun dalam laga terakhir babak penyisihan grup Piala AFC 2019, Eero Markkanen yang jadi pahlawan kelolosan PSM di Piala Indonesia malah kembali dibangku cadangkan dan tak bermain satu menit pun.

Laga tersebut jadi awal mula kemunduran Eero Markkanen di PSM, total hampir 10 pertandingan setelah diistirahatkan Eero belum bisa mencetak satu gol pun, hingga laga kontra PSS Sleman di pekan ke-16 menjadi gol debutnya di Liga 1.

Menepikan pemain yang tengah dalam peforma impresif, bisa dibilang blunder yang cukup fatal apalagi sang pemain masih mencari top gaya permainan yang pas di Liga 1. 

Tercatat Eero Markkanen tak pernah tampil penuh bersama PSM di Liga 1, dua laga 90 menit yang dimainkan Eero adalah saat menjamu PSS Sleman dan langsung mencetak gol, sayangnya di laga kedua kontra Persija ia gagal mengulang penampilan impresifnya.

Kasus Eero Markkanen pernah dialami pesepakbola dunia sekelas Juan Matta, pemain asal Spanyol tersebut lebih banyak mendekap di bangku cadangan Manchester United meski peformanya sangat menjanjikan.

Bahkan legenda Liverpool, Jamie Carragher menyayangkan keputusan Luis Van Gaal sebegai manajer The Red Devils saat itu yang terus membangku cadangkan Juan Mata.

"Tidak ada yang meragukan kualitasnya, dia adalah pemain dengan reputasi gelar Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa. Dia terlalu bagus hanya untuk menjadi pemain cadangan di United dan jika dia tidak mendapatkan menit bermain yang lebih," ucap Jamie Carragher seperti dilansir Sports Mole.

Kini memasuki paruh kedua Liga 1, nasib Eero Markkanen bagai dijung tanduk bersama PSM. Dirinya dikabarkan akan segera hengkang, apalagi sosok Amido Balde yang disebut sebagai striker baru PSM telah tiba di kota Makassar.

Menarik untuk dinanti kiprah Eero Markkanen di paruh kedua nanti, apakah sang pemain masih akan bertahan di Liga 1 dan membuktikan kualitasnya sebagai striker jempolan atau malah pindah mencari petualangan baru di luar Indonesia.