In-depth

Siapa Ante Rebic dan Apa yang Bisa Dilakukannya untuk AC Milan?

Rabu, 4 September 2019 20:15 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT. COM - AC Milan pada penghujung bursa transfer musim panas 2019, berhasil mendatangkan seorang pemain anyar bernama Ante Rebic.

AC Milan memang jadi salah satu klub yang sering muncul di masa bursa transfer musim panas Eropa 2019 lalu. Buktinya saja, AC Milan sukses mendatangkan tujuh pemain baru sekaligus.

Nama terakhir yang bergabung dengan AC Milan ialah Ante Rebic. Penyerang asal Kroasia tersebut diboyong AC Milan dari klub Jerman, Eintracht Frankfurt dengan status pemain pinjaman.

Walau berstatus pinjaman, AC Milan juga perlu mengeluarkan biaya untuk membajak Rebic. Situs Transfermarkt mencatat AC Milan telah menggelontorkan dana 5 juta euro atau Rp77 miliar.

Mungkin banyak Milanisti yang belum mengenal betul tentang sosok Rebic ini. Maklum saja, Rebic reputasinya tak setenar Romelu Lukaku yang baru saja hijrah ke Inter Milan.

Meski demikian, bukan berarti Rebic tak memiliki kualitas mumpuni. Jika penasaran terkait kualitas Rebic, mari simak ulasan berikut.


Perjalanan Karier

© Getty Images
Pemain Kroasia, Ante Rebic, selebrasi usai bobol gawang Argentina di Piala Dunia 2018. Copyright: Getty ImagesPemain Kroasia, Ante Rebic, selebrasi usai bobol gawang Argentina di Piala Dunia 2018.

Boleh saja banyak orang mencibir reputasi yang dimiliki Rebic tak terlalu terkenal. Tapi satu yang pasti, Rebic bukanlah pemain sembarangan dan memiliki kualitas menjanjikan.

Rebic yang masih berusia 15 tahun, mengawali kariernya di klub lokal Kroasia, NK Imotski pada 2008 silam. Berlanjut ke tahun 2010, Rebic pindah ke RNK Split dan berhasil mencatatkan penampilan profesional pertamanya.

Hanya butuh tiga tahun bagi Rebic untuk bisa mencuri perhatian tim-tim elite Eropa. Penampilan gemilangnya bersama RNK Split yang mampu mencetak 16 gol dari 56 laga, membuat klub Serie A Italia sekelas Fiorentina, rela mengeluarkan dana 4,5 jua euro untuk membajak Rebic.

Sosok Rebic yang masih berusia 20 tahun, diberikan jam terbang lebih oleh Fiorentina. Rebic berkali-kali dipinjamkan ke beberapa klub, RB Leipzig, Hellas Verona, dan Frankfurt.

Meski terus dipinjamkan, Rebic ternyata perlahan bisa mengembangkan kemampuannya. Terutama kala dipinjamkan ke Frankfurt, Rebic tiba-tiba menjelma menjadi bintang muda Bundesliga Jerman yang cukup menjanjikan.

Bukti nyatanya tercipta pada musim 2017/18. Rebic sukses mengantarkan Frankfurt menjuarai DFB-Pokal usai mengalahkan raksasa, Bayern Munchen, dengan skor 2-1.

Laga final DFB-Pokal itu pun memunculkan nama Rebic sebagai bintang lapangan. Menempati posisi winger kiri, Rebic berhasil dua kali menjebol gawang Bayern Munchen.

Penampilan apik Rebic di level klub turut membuatnya dipanggil Timnas Kroasia. Puncaknya pada Piala Dunia 2018, Rebic yang selalu jadi pemain utama, mampu mengantarkan negaranya hingga partai puncak (kalah dari Prancis 4-2).


Skill Memukau

© INDOSPORT
Ante Rebic, gelandang serang Timnas Kroasia. Copyright: INDOSPORTAnte Rebic, gelandang serang Timnas Kroasia.

Rebic adalah tipe pemain yang serba bisa. Ia dapat dimainkan di beberapa posisi sekaligus, yakni winger kiri, penyerang tengah, penyerang lubang, gelandang serang, hingga gelandang sayap kanan dan kiri.

AC Milan patut bersyukur dengan kelebihan Rebic ini. Jika suatu saat nanti I Rossoneri membutuhkan rotasi, nama Rebic jelas bisa menjadi opsi terdepan.

Kalau dilihat dari profil dirinya di Transfermarkt, Rebic posisi naturalnya ada di sektor penyerang lubang. Kemungkinan besar, Rebic bakal menjadi pendukung bagi bomber Krzysztof Piatek di AC Milan nanti.

Namun, sebenarnya Rebic lebih gemilang apabila ditempatkan sebagai winger kiri. Berdasarkan data dari situs Transfermarkt, kemampuan Rebic dalam mencetak gol, paling tajam jika menempati posisi ini.

Rebic tercatat telah 46 kali menjadi winger kiri, dan mampu membukukan 15 gol. Catatan itu hanya bisa didekati oleh kiprah Rebic sebagai penyerang tengah, yang mengoleksi sembilan gol dari 44 laga.

Sayangnya, pelatih AC Milan, Marco Giampaolo, bukanlah tipe juru taktik yang suka mengandalkan seorang winger. Giampaolo lebih suka menerapkan skema 4-3-2-1, yang mana Rebic berpeluang besar menjadi penyerang lubang atau gelandang serang di belakang bomber utama.