In-depth

Ezra Walian Datang, Aroma Belanda di Skuat PSM Makassar Semakin Kental

Sabtu, 7 September 2019 20:06 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Ezra Walian bendera Belanda dan PSM Makassar. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Ezra Walian bendera Belanda dan PSM Makassar.

INDOSPORT.COMEzra Walian baru saja didatangkan oleh PSM Makassar pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2019. Penyerang naturalisasi Indonesia itu telah resmi meneken kontrak jangka panjang bersama PSM pada Sabtu (07/09/19).

Keputusan untuk mendatangkan Ezra ini pun nyatanya membuat skuat PSM semakin kental dengan aroma Belanda. Tim yang bermarkas di Stadion Andi Mattallatta tersebut memang sangat akrab dengan nuansa Belanda.

Setidaknya sejak Liga 1 2017 lalu, dua pilar utama di lini tengah PSM nyatanya merupakan pemain berkebangsaan Belanda, yakni Marc Klok dan Wiljan Pluim. Dua gelandang asal Negri Kincir Angin ini nyatanya sampai saat ini masih menjadi jiwa PSM.

Menurut laporan Transfermakt, Klok berhasil mengumpulkan 15 gol dan 11 assists dari 82 pertandingan selama berkarier di PSM. Catatan ini nyatanya sangat apik bagi pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan.

Sedangkan Pluim berhasil membukukan 22 gol dan 26 assists dari 80 pertandingannya di semua kompetisi sejak 2017 lalu. Dirinya mampu menjadi tumpuan lini serang PSM setelah klub tersebut dilanda kutukan tak pernah punya striker moncer sejak Liga 1 2017.

Catatan yang diperlihatkan dua gelandang Belanda tersebut nampaknya sudah cukup membuktikan seberapa pentingnya peran mereka di lini tengah PSM. Maka tak heran jika Klok dan Pluim sudah menjadi jiwa Juku Eja.

Ketika memasuki bursa transfer paruh musim Liga 1 2019 ini, PSM pun kembali membuat aroma Belanda semakin kental. Itu terjadi ketika manajemen PSM memilih untuk menampung Raphael Maitimo, yang sudah tak menjalin kontrak dengan klub Liga 2 2019 PSIM Yogyakarta.

Mengingat, Maitimo sendiri merupakan pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda. Sama seperti Klok dan Pluim, gelandang yang saat ini sudah menginjak 35 tahun tersebut sudah lebih dulu mencicipi persepakbolaan Belanda sebelum akhirnya merasakan kerasnya atmosfer Liga 1.

© Media PSM
Raphael Maitimo (kiri) bersama CEO PSM Munafri Arifuddin, saat diresmikan menjadi pemain baru Juku Eja. Copyright: Media PSMRaphael Maitimo (kiri) bersama CEO PSM Munafri Arifuddin, saat diresmikan menjadi pemain baru Juku Eja.

Meski sudah memilih Indonesia sebagai kebangsaannya, akan tetapi nuansa Belanda di dalam tubuhnya tetap tercium. Kini bersama Klok dan Pluim, aroma Belanda yang ada dalam tubuh Maitimo akan kembali bisa dirasakan pecinta sepak bola nasional.

Aroma Belanda di tubuh PSM semakin tidak bisa lagi dihindari oleh hidung penikmat si kulit bundar Indonesia, setelah manajemen Juku Eja merekrut Ezra. Penyerang yang sempat membela Timnas Indonesia U-23 itu nyatanya memiliki darah Belanda dalam tubuhnya.

Dirinya bahkan lebih dulu memilih untuk tampil bersama Timnas Belanda U-17 beberapa tahun lalu. Itu sudah cukup menjelaskan betapa Belanda-nya penyerang yang saat ini masih berusia 21 tahun tersebut.

Keempat pemain yang membuat nuansa Belanda semakin pekat di PSM itu bertambah lengkap dengan adanya sosok pelatih Darije Kalezic. Pelatih yang saat ini berusia 49 tahun tersebut nyatanya juga sangat akrab dengan persepakbolaan Belanda.

Meski memiliki kebangsaan Bosnia-Herzegovina dan Swiss, Kalezic nyatanya memulai karier kepelatihannya bersama klub Belanda, yakni De Graafschap. Tak hanya sebagai pelatih, dirinya juga pernah berkarier sebagai pesepakbola selama bertahun-tahun di Belanda.

Dengan beberapa kekuatan bernuansa Belanda ini, PSM pun bisa semakin menakutkan di sisa kompetisi Liga 1 2019. Publik pun tentunya tak sabat melihat peran Ezra saat bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.