Liga Indonesia

Liga 2: Jelang Lawan Persita Tangerang, Striker PSMS Medan Soroti Wasit

Sabtu, 21 September 2019 14:37 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Isman Fadil
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Striker PSMS Medan, Tri Handoko, menyoroti wasit di Liga 2 jelang melawan Persita Tangerang. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Striker PSMS Medan, Tri Handoko, menyoroti wasit di Liga 2 jelang melawan Persita Tangerang.

INDOSPORT.COM - PSMS Medan akan kembali melakoni laga lanjutan Liga 2 2019 Wilayah Barat akhir pekan ini. Legimin Raharjo dan kolega akan bersua tuan rumah Persita Tangerang dalam lanjutan pekan ke-18 di Stadion Sport Center, Kelapa Dua, Minggu (22/9/19).

Tentu poin penuh sangat diharapkan bagi kedua tim. Menilik kedua tim sama-sama berjuang untuk bisa lolos ke babak 8 besar dan berada di posisi papan atas klasemen sementara Liga 2, dengan Persita bertengger di peringkat 2 dengan 31 poin dan PSMS Medan di posisi 5 dengan 28 poin.

Meski diyakini bakal berat untuk bisa meraih poin dari sang tuan rumah, namun PSMS tetap optimis bisa mencuri poin dari tim berjuluk Pendekar Cisadane itu.

"Kalau kami dari pemain selalu optimis bisa raih poin. Di manapun itu berada dan siapapun lawannya," kata striker PSMS, Tri Handoko kepada awak media, Sabtu (21/9/19).

Namun striker 31 tahun itu hanya mewanti-wanti soal kepemimpinan wasit di Liga 2. Menurutnya, keputusan wasit terkadang selalu merugikan salah satu tim dan tidak pernah adil dalam mengambil sebuah keputusan.

"Yang kami khawatirkan di Liga 2 ini sebenarnya cuma wasitnya. Ada beberapa keputusan yang salah diambil wasit. Contohnya kemarin lawan Blitar United, wasit malah kasih penalti karena dianggap hand ball," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, wasit di laga kontra Blitar United kemarin sangat keliru dalam mengambil keputusan. Ia menyebut seharunya timnya juga mendapat hadiah penalti di babak pertama karena lawan juga hand ball di area terlarang.

"Kemarin kejadian hand ball itu ada dua kali kejadian. Selain lawan dapat penalti di babak kedua, di babak pertama, pemain Blitar juga hand ball, padahal tangan di depan paha. Wasit enggak tiup dan katanya engga bisa dihukum," ungkapnya dengan nada kecewa.

"Pas giliran babak kedua kami yang tangan di belakang langsung ditiup. Lebih jelasnya ada di Youtube. Harusnya tiga poin tapi kami hanya dapat satu poin kemarin. Tapi ya mau bagaimana lagi. Semua harus disyukuri, karena kalau banyak bersyukur Insya Allah akan berkah ke depannya," pungkas eks pemain Perserang Serang itu.