Bola Internasional

Beto Terpukul Timnas Indonesia Jadi Bulan-Bulanan di Kualifikasi Piala Dunia 2022

Sabtu, 12 Oktober 2019 14:33 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Beto Goncalves berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Malaysia, Kamis (09/05/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Beto Goncalves berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Malaysia, Kamis (09/05/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Penyerang Timnas Indonesia, Beto Goncalves mengungkapkan rasa sedihnya usai tim Garuda menelan kekalahan ketiga dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Dia merasa sakit hati karena rentetan hasil buruk ini jarang dialaminya sebagai pesepakbola profesional.

Beto bersama Timnas menelan tiga kekalahan beruntun pada laga Grup G. Timnas dikalahkan Malaysia 2-3, Thailand 0-3 serta Uni Emirat Arab 0-5. Hasil ini membuat Indonesia menjadi juru kunci Grup G.

Tak ada canda tawa saat Beto bersama rombongan Timnas Indonesia tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (11/10/19) pukul 22.30 WIB. Satu per satu pemain, termasuk pelatih Simon McMenemy berjalan masuk bus Timnas.

Hanya Beto saja yang bersedia diwawancara awak media. Dia mengungkapkan rasa kecewanya usai dikalahkan UEA dengan skor telak 0-5. Bagi Beto, suasana ini tak biasa dalam hidupnya.

"Saya sangat sedih. Di hidup saya lebih banyak menang daripada kalah. Hasil seperti ini membuat saya sakit hati. Dari Dubai sampai sini saya tidak bisa senyum, kepala menunduk, karena memang saya lebih terbiasa menang. Sedih sekali," ucap Beto.

Tiga kekalahan ini, terutama lawan UEA, prosesnya kata Beto hampir sama. Dia awalnya cukup optimis dengan permainan tim sampai awal babak kedua. Tapi setelah itu, Beto menyebut para pemain seperti kehabisan bensin.

"Kita harus jujur, kita sudah maksimal, tapi di tengah babak kedua seperti bensin sudah habis ya. Kita mau, tapi kaki dan badan sudah tidak bisa lagi," tuturnya.

Beto menilai level pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 memang berbeda. Timnas Indonesia harus benar-benar memiliki waktu persiapan cukup. Utamanya soal menyiapkan badan dalam kondisi terbaik.