Liga Italia

Zvonimir Boban Bongkar Alasan AC Milan Pecat Giampaolo

Sabtu, 12 Oktober 2019 11:34 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Alessandro Sabattini/Getty Images/INDOSPORT
Zvonimir Boban buka suara soal keputusan AC Milan pecat Marco Giampaolo. Alessandro Sabattini/Getty Images/INDOSPORT. Copyright: © Alessandro Sabattini/Getty Images/INDOSPORT
Zvonimir Boban buka suara soal keputusan AC Milan pecat Marco Giampaolo. Alessandro Sabattini/Getty Images/INDOSPORT.

INDOSPORT.COM – Direktur Olahraga AC Milan, Zvonimir Boban, menjelaskan keputusan AC Milan untuk memecat Marco Giampaolo sudah bulat demi kebaikan klub di masa mendatang.

Zvonimir Boban merupakan salah satu petinggi AC Milan yang tutut mendukung penunjukan Marco Giampaolo sebagai pelatih klub musim ini.

Namun, empat bulan kemudian dia juga ikut andil memecat Giampaolo, dan kemudian menunjuk mantan pelatih Inter Milan, Stefano Pioli, sebagai suksesor.

Keputusan I Rossoneri ini mendapat pertentangan dari para pendukung, yang merasa tidak terima tim kesayangannya mendatangkan pelatih yang pernah menangani rival bebuyutan. Di sisi lain, Boban sendiri sebenarnya juga merasa kehilangan sosok Marco Giampaolo.

“Situasi sulit tengah dihadapi AC Milan saat ini karena memecat pelatih (Marco Giampaolo) bisa berarti kekalahan. Marco adalah sosok yang sangat baik dan ini (memecatnya) adalah sebuah penyesalan,” kata Zvonimir Boban, dilansir dari Football Italia.

“Itu (memecat Giampaolo) adalah keputusan bulat, terutama demi meningkatkan kinerja AC Milan. Jika Anda melihat, Anda tidak bisa maju lebih jauh maka Anda perlu melakukan perubahan,

“Saya ingin kebaikan klub ini dan saya bermaksud membawa mereka kembali seperti level Milan saya (pernah bermain di sana). Kami sedang bekerja di semua lini untuk mewujudkannya segera," ujarnya lagi. 

Perlu diketahui, Marco Giampaolo dipecat karena gagal mengantarkan AC Milan ke level kompetisi atas. Sejauh musim ini, AC Milan hanya meraih 4 kali kalah dalam 7 pertandingan Serie A Italia yang dimainkan.

Hasil tersebut membawa juara Liga Champions 7 kali ini hanya unggul 3 angka atas Lecce yang berada di zona degradasi, tepatnya di posisi 13 dasar klasemen sementara Serie A Italia.

Lebih dari itu, Giampaolo juga gagal membina hubungan baik dengan manajemen, sehingga semakin mendorongnya ke ambang pintu pemecatan.