Liga Indonesia

Cara Pelatih PSIS Semarang Siasati Jarak Mepet Laga Lawan Persela dan Barito Putera

Senin, 21 Oktober 2019 18:49 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Lanjar Wiratri
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Aksi Andreas Ado saat membela PSIS melawan Persela. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Aksi Andreas Ado saat membela PSIS melawan Persela.

INDOSPORT.COM - PSIS Semarang dan peserta kompetisi Shopee Liga 1 lainnya saat ini tengah mengalami jadwal yang cukup padat setelah ada agenda Timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar. Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah pun punya cara untuk mengatasinya.

Laskar Mahesa Jenar sebagai salah satu peserta kompetisi tertinggi kasta sepak bola Indonesia harus melakoni tiga pertandingan dengan tempo sembilan hari dan ketiga laga tersebut digelar di tempat berbeda dan cukup berjauhan.

PSIS mengawali kompetisi setelah jeda dua pekan dengan menghadapi Persela Lamongan (18/10/19). Kemudian mereka harus melawat ke Pulau Kalimantan untuk menghadapi Barito Putera (22/10) dan menjamu Borneo FC (26/10/19) di Magelang.

Jadwal yang cukup padat membuat pelatih kepala PSIS, Bambang Nurdiansyah harus pintar memutar otak dalam menyiasati kondisi dan mental bertanding para pemainnya.

"Kami memang tidak ada waktu persiapan yang cukup panjang karena dari Lamongan kami harus langsung ke Banjarmasin, latihan praktis cuma hari ini sekalian mencoba lapangan," tutur Bambang Nurdiansyah kepada awak media saat sesi konferensi pers jelang pertandingan di Stadion Demang Lehman, Senin (21/10/19).

"Tetapi yang pasti saya selalu menanamkan motivasi kepada para pemain saya untuk bermain maksimal, kemarin sudah main bagus saat mengambil tiga poin di Lamongan, kami akan coba ulangi di sini," imbuh pria yang akrab disapa Banur tersebut.

Walaupun jadwal cukup padat, Banur tetap percaya kepada skuat PSIS yang ada saat ini, apalagi pelatih berlisensi AFC Pro ini memiliki banyak pilihan pemain di tubuh Laskar Mahesa Jenar.

Keberaniannya memainkan pemain muda seperti Eka Febri dan Andreas Ado membuat dia semakin banyak memiliki pilihan jika ada stamina pemainnya yang drop dan membutuhkan rotasi pemain.