Liga Indonesia

Ketemu Menpora, Caketum PSSI Ini Mengadu Soal Kongres

Selasa, 29 Oktober 2019 02:15 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
© Fitra Herdian Ariestianto/INDOSPORT
Vijaya Fitriyasa saat menghadiri diskusi PSSI harus baik jilid 2 di gedung Jawa Pos, Rabu (23/10/19). Copyright: © Fitra Herdian Ariestianto/INDOSPORT
Vijaya Fitriyasa saat menghadiri diskusi PSSI harus baik jilid 2 di gedung Jawa Pos, Rabu (23/10/19).

INDOSPORT.COM - Salah satu calon wakil ketua umum PSSI, Vijaya Fitriyasa bertemu Menpora, Zainudin Amali pada Senin (28/10/19) di Kemenpora, membahas terkait Kongres PSSI pada 2 November mendatang. Ia datang bersama anggota Exco PSSI, Refrizal dan Caketum lainya Fary Djemy Francis.

Kedatangan Vijaya bersama dua rekannya, dengan tujuan meminta bantuan Menpora terkait polemik kongres PSSI yang akan berlangsung 2 November nanti. Hal itu tak lepas dari pernyataan salah satu caketum PSSI lainnya yakni La Nyalla Mattalitti yang menyatakan keberatan jika kongres dilakukan akhir pekan ini.

Belum lama ini, La Nyalla menyatakan menarik diri dari kongres awal bulan depan karena dinilai tak sesuai kesepakatan awal yang menyatakan kongres pemilihan ketua umum baru digelar Januari tahun depan. Vijaya khawatir ada gelojak di tubuh PSSI yang berujung sanksi FIFA atau dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

"Kami ketemu Menpora minta supaya Menpora ini memfasilitasi pihak-pihak yang bersiteru soal jadwal Kongres ini,' katanya.

"Saya maunya kita ambil jalan tengah lah, win-win solution. Masing-masing pihak menahan diri, kesampingkan ego dan kita bicara untuk kepentingan nasional.

Ini ada momentum Piala Dunia U-20 di 2021, dan kita harus menyelamatkan itu. Jangan sampai gara-gara PSSI kisruh, kemudian batal," imbuh Vijaya.

Sementara itu, Refrizal menjelaskan, kedatangan mereka ke Kemenpora hanya bersilahturahmi dan berbincang santai mengenai sepak bola nasional termasuk soal kongres PSSI.

"Mau ngobrol-ngobrol saja. Kan kami mau yang terbaik untuk sepakbola kita. Saya di PSSI kan ingin sepakbola kita berprestasi, bagaimana berprestasi ya kita harus ikuti negara maju kaya jepang, korea yng bekerjasama dengan pemerintah," urainya.

"Tidak mungkin PSSI bangun lapangan sendiri. Jepang itu sampai kampung-kampung ada lapangan bola standar FIFA," sambung Refrizal.