Liga Indonesia

Disinggung Jual Beli Suara Rp300 Juta, Ini Jawaban Berkelas Voters PSSI

Kamis, 31 Oktober 2019 16:46 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Lanjar Wiratri
© Arif Rahman/INDOSPORT
Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono (kanan) bersama Manajer Persib‎, Umuh Muchtar (tengah) saat pembukaan Kompetisi Piala Persib U-13 dan Piala H Umuh Muchtar U-15 di Lapangan Lodaya, Kota Bandung Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono (kanan) bersama Manajer Persib‎, Umuh Muchtar (tengah) saat pembukaan Kompetisi Piala Persib U-13 dan Piala H Umuh Muchtar U-15 di Lapangan Lodaya, Kota Bandung

INDOSPORT.COM - Kongres Pemilihan PSSI tinggal menghitung hari, namun jelang kongres yang berlangsung pada Sabtu (02/11/19) mendatang isu-isu negatif kembali menyeruak. Isu terkini yakni ada kabar jual beli suara voters bernilai Rp300 juta per suara.

Kabar  jual beli suara kembali mencuat ke permukaan. Hal ini bermula diutarakan oleh salah satu Calon Ketua Umum PSSI, Vijaya Fitriyasa dalam acara Mata Najwa dengan tema PSSI Bisa Apa Jilid V Kongres Buat Apa semalam.

Dalam acara tersebut Vijaya mengatakan ada proses tawar menawar harga terhadpa voters. Bahkan ia mengatakan satu suara voters bernilai sebesar Rp300 juta.

Disinggung hal ini, salah satu voters dalam Kongres Pemilihan PSSI nanti, Tommy Apriantono angkat bicara. Tommy mengklaim tak pernah mendengar atau mengalami hal tersebut.

"Saya pribadi tidak pernah, kalau yang bersangkutan berani bayar mahal pasti nantinya berbicara bisnis Contoh dia berani bayar 300  juta nantinya pasti saya harus dapat berapa?," ucap Tommy ketika dihubungi INDOSPORT.

Namun Tommy tidak menutupi hal tersebut memang kerap terjadi dalam kongres seperti ini. Untuk itu, dia meminta kepada voters yang lain untuk tidak tergiur demi perubahan sepak bola Indonesia.

"Kalau dulu tak dapat dipungkiri dan kita tidak usah munafik lah. Tapi kembali kalau saya pribadi tidak ada yang menawari karena saya selalu komitmen untuk perubahan sepak bola. Makanya tidak ada yang menawari saya," beber Tommy.

"Sekarang kalau mau PSSI baik ya harus jadi voters yang baik. Karena PSSI baik itu kuncinya di voters," tutup ia.