Liga Indonesia

Mampu Cetak 10 Gol, Eero Markkanen Tak Habis Pikir Bisa Didepak PSM Makassar

Selasa, 5 November 2019 17:48 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Striker asal Finlandia, Eero Markkanen, merasa tidak habis pikir usai didepak dari PSM Makassar pada paruh musim Shopee Liga 1 2019. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Striker asal Finlandia, Eero Markkanen, merasa tidak habis pikir usai didepak dari PSM Makassar pada paruh musim Shopee Liga 1 2019.

INDOSPORT.COM – Striker asal Finlandia, Eero Markkanen, telah resmi didepak dari PSM Makassar pada paruh musim Shopee Liga 1 2019. Namun, pendepakan tersebut membuat sang pemain merasa tidak habis pikir.

“Kami tidak tahu mengapa bisa seperti ini akhirnya. Jika anda telaah, tidak ada alasan logis mengapa sang pelatih tak menginginkannya,” ucap perwakilan dan manajer Markkanen, Jonne Lindblom, dilansir dari Helsingin Sanomat.

Markkanen sendiri tampil apik dalam beberapa laga awalnya bersama PSM Makassar. Dalam ajang Piala AFC 2019, eks Real Madrid ini mengemas lima gol dan satu assist dalam enam penampilan. Kontribusinya membuat Juku Eja melaju ke babak selanjutnya.

Ia bahkan mengantar PSM menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia 2019/20. Dalam ajang yang sama, eks Timnas Finlandia ini mencetak empat gol dan satu assist dalam lima pertandingan. Gelar itu merupakan Pelepas dahaga PSM usai 19 tahun lamanya.

Namun, di ajang Shopee Liga 1 2019, Markkanen mulai menemui masa sulit. Striker berusia 28 tahun ini tercatat hanya mencetak satu gol dari tujuh penampilan. Ia baru bisa mencetak gol pada penampilan keenamnya kala bertandang ke markas PSS Sleman.

Dengan situasi ini, Markkanen tercatat belum lagi memiliki klub. Posisinya di PSM digantikan oleh eks striker Persebaya Surabaya, Amido Balde. Nama terakhir telah mencetak dua gol semenjak pindah ke Makassar.

Eero Markkanen sendiri sempat mendapatkan sorotan dari media Finlandia usai resmi berseragam PSM Makassar. Setelah sempat dianggap sebagai talenta terbaik, publik di negaranya menyangsikan ambisinya dalam mengejar karier sepak bolanya.