In-depth

Membandingkan Kesejahteraan dan Fasilitas Wasit di Liga 1, 2, dan 3

Senin, 18 November 2019 18:44 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Indosport.com
Membandingkan kesejahteraan wasit Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Foto: Ilustrasi Copyright: © Grafis: Indosport.com
Membandingkan kesejahteraan wasit Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Foto: Ilustrasi

INDOSPORT.COM – Sejumlah pihak mengatakan jika wasit sepak bola di Liga Indonesia masih mendapatkan bayaran yang sangat kecil. Karena hal itulah, para pengadil lapangan memilih untuk menerima suap dari mafia bola.

Apalagi tidak semua wasit mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan jumlah pertandingan yang akan dipimpin. Pada musim lalu saja, beberapa wasit di Liga 2 dan Liga 1 hanya memimpin kurang dari lima pertandingan dalam satu kompetisi.

Sekedar informasi, sistem pembayaran upah wasit sendiri berdasarkan dengan jumlah pertandingan yang mereka pimpin. Artinya, jika wasit yang hanya ditugaskan satu sampai dua laga dalam satu musim saja, bisa dikatakan tidak akan sejahtera.

"Saya bisa memimpin tiga atau empat pertandingan dalam satu musim," ujar wasit Liga 2, Muhammad Irham kepada redaksi INDOSPORT beberapa waktu lalu.

"Karena dalam satu musim kompetisi, kami tidak pernah tahu tugas berapa kali, dan antara wasit satu dan yang lain itu tentunya berbeda-beda. Teman di Liga 1 curhat ke saya ada yang empat kali, ada yang cuma tiga kali memimpin dalam semusim," lanjutnya.

Oleh karena itu, kesejahteraan wasit di Indonesia tidak bisa dipukul rata. Terlebih, kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Hal itu senada dengan yang diucapkan wasit FIFA asal Indonesia Dwi Purba Adi Wicaksana.

“Kalau sejahtera mungkin tergantung individu masing-masing. Kalau kebutuhannya besar, ya kurang. Kalau kebutuhannya sedang, ya cukuplah,” ujar Dwi Purba kepada redaksi INDOSPORT.

Sementara itu, wasit Liga 2, Muhammad Irham harus mencukupi kehidupannya dengan sedikit terpaksa. "Kalau ditanya cukup atau tidak, itu dicukup-cukupin," sambung Muhammad Irham kepada INDOSPORT.

Berbeda cerita dengan wasit Liga 1, yakni Iwan Sukoco. Dirinya mengaku masih mendapatkan gaji dari kantor, sehingga tidak membuatnya bergantung pada bayaran yang ia dapatkan saat memimpin laga.

"Soal gaji, apa yang saya terima selama ini, sudah lebih dari cukup. Saya juga masih dapat gaji dari kantor (Koramil)," ujar Iwan Sukoco.

Fasilitas yang Diberikan PSSI ke Wasit

Pengadil lapangan Liga 2 2018 lainnya, yakni Dafid Priatmoko mengungkapkan jika PSSI turut memberikan fasilitas kepada wasit, di luar gaji. Fasilitas tersebut tidak hanya berdasarkan materi saja, namun PSSI juga memberikan pembekalan kepada setiap wasit.

“Setiap satu tahun sekali itu kita ada refreshment wasit. Jadi sebelum liga digulirkan kita dites dulu. Wasit yang menurut pantauan PSSI masih layak itu, nanti dipanggil lagi,” ujarnya kepada INDOSPORT.

“Kita dites dan ada pembakalan selama seminggu. Nanti kita juga akan dapat jersey, sepatu, tas, dan lain-lain. Itu fasilitasnya dari sponsor,” lanjut Dafid.

Lebih lanjut Dafid mengatakan jika tahun ini Komite Wasit PSSI juga memberikan fasilitas non-materil. PSSI pada musim ini membentuk penilaian wasit, agar mengetahui seberapa besar rating sang pengadil lapangan saat bertugas.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan jika seluruh wasit yang bertugas akan diberikan uang transport setiap akhir bulan. Uang tersebut nantinya akan dibarengi dengan honor wasit selama satu bulan penuh.

“Kalau musim lalu, untuk transport itu kita diberikan setiap tanggal 25 berbarengan dengan honor wasit. Transport itu meliputi transport lokal dan uang makan. Kalau transport pesawat, itu kita diberikan langsung dari PSSI,” katanya.

Lalu apa perbedaan fasilitas yang diberikan PSSI kepada wasit Liga 1, Liga 2, dan Liga 3? Menurut Dafid, tidak ada perbedaan secara signifikan dalam fasilitas di setiap kasta sepak bola Indonesia.

“Fasilitas yang diberikan PSSI ke wasit Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 sepertinya sama. Mungkin yang beda hanya nominalnya saja,” terang Dafid.

Lebih lengkap, Dwi Purba menambahkan jika fasilitas yang diberikan kepada wasit meliputi beberapa hal kecil. Salah satunya mobil transport hingga penginapan hotel.

“Fasilitasnya driver dijemput dan diantar ke bandara selama bertugas. Lalu makan, laundry, dan penginapan hotel sudah ditanggung oleh PT Liga,” ujar wasit asal Kudus, Jawa Tengah, tersebut.

Perbedaan Gaji Wasit di Setiap Kasta

Gaji atau upah wasit di sepak bola Indonesia nyatanya masih sama dengan musim lalu. Operator liga sejauh ini belum memberikan keputusan untuk meningkatkan upah kepada sang pengadil lapangan.

Seperti yang dijelaskan Mantan COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalomboboy beberapa waktu lalu, bahwa bayaran wasit setiap kasta berbeda.

"Rp5 juta per pertandingan untuk wasit tengah. Sedangkan asisten wasit Rp2,5-3 juta. Itu untuk wasit di Liga 1. Kalau Liga 2 dan Liga 3 jelas berbeda," ujar Tigor kepada INDOSPORT.

Untuk membandingkan pendapatan gaji wasit di Liga 1 dan Liga 2, INDOSPORT juga telah menanyakan hal yang sama kepada salah satu wasit Liga 2, Muhammad Irham.

"Satu pertandingan itu kalau di Liga 2 dapat Rp3 juta, kurang lebih satu kali pertandingan seperti itu," ujar Muhammad Irham.

Sementara itu, beberapa wasit yang memimpin jalannya pertandingan kompetisi Liga 3, tentunya mendapatkan bayaran yang lebih kecil. Nominal upah wasit di Liga 3 pun nyatanya berbeda-beda.

Menurut pengakuan salah satu wasit muda di Liga 3, Naufal Adya Fairuski, upah wasit diberikan langsung oleh Asosiasi Provinsi (Asprov). Dirinya juga mengaku bahwa hanya memimpin pertandingan Liga 3 regional, bukan nasional.

“Saya waktu itu memimpin Liga 3 regional (Jawa Barat). Satu pertandingannya dibayar oleh Asprov sebesar Rp400 ribu. Kalau untuk nominal setiap Asprov beda-beda,” ujar Naufal kepada INDOSPORT.

Akan tetapi, wasit yang bertugas di pertandingan Liga 3 nasional tentunya bakal mendapatkan bayaran lebih besar dibandingkan dengan regional.